Seputarforex - Pada hari Selasa (08/Juni), Biro Statistik Jepang merilis data Final GDP yang menyusut sebesar -1.0 persen pada kuartal pertama 2021. Angka ini masih lebih baik ketimbang forecast ekonom untuk penurunan hingga -1.2 persen. Meskipun begitu, rilis GDP ini terbilang sangat mengecewakan karena terjun cukup signifikan dari perolehan kuartal sebelumnya di 2.8 persen.
Dalam basis tahunan, Final GDP anjlok dari 11.7 persen ke -3.9 persen, lebih baik dari ekspektasi penurunan hingga -4.8 persen. Angka ini juga mengalami revisi naik dari rilis sebelumnya di -5.1 persen, karena penurunan yang lebih kecil pada sektor konsumsi pemerintah dan belanja modal.
Penyusutan belanja modal direvisi dari -1.4 persen menjadi -1.2 persen, sementara penurunan belanja pemerintah disesuaikan dari -1.8 persen menjadi -1.1 persen. Akan tetapi, konsumsi swasta yang berkontribusi lebih dari setengah bagian dari GDP Jepang tercatat -1.5 persen, lebih buruk dari perkiraan awal di -1.4 persen.
"Secara keseluruhan, belanja modal dan konsumsi swasta Jepang tetap lesu yang menunjukkan lemahnya permintaan domestik… Masalah vaksin adalah hal terpenting untuk pemulihan (ekonomi)," kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute. Ia juga menambahkan bahwa tingkat vaksinasi setidaknya harus mencapai sekitar 50 persen untuk meningkatkan prospek pemulihan ekonomi Jepang.
Dolar AS Melejit Versus Yen
Perekonomian Jepang yang berkontraksi di kuartal pertama tentu saja memberi pukulan telak terhadap mata uang Yen. Kondisi ini tercermin dari pergerakan pair USD/JPY yang berada di kisaran 109.37, menguat 0.12 persen dari harga Open harian. Namun secara garis besar, penguatan Dolar AS pagi ini belum mampu menghapus kerugian tajam yang telah diderita versus Yen sepanjang dua pekan terakhir.
