EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.34/oz   |   Silver 27.50/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 4 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 4 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 10 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 10 jam lalu, #Saham AS

GDP China Kuartal II/2020 Bangkit Dari Zona Negatif

Penulis

Meskipun data GDP China rebound cukup menyakinkan, penyebaran infeksi COVID-19 yang belum mereda masih membayangi prospek perekonomian China.

Seputarforex - Ekonomi China pada kuartal kedua 2020 naik 3.2 persen secara tahunan, berhasil bangkit dari pencapaian -6.8 persen pada kuartal sebelumnya. Data GDP yang dipublikasikan Biro Statistik China pada hari Kamis (16/Juli) tersebut mengungguli ekspektasi kenaikan 2.5 persen. Dibukanya kembali aktivitas ekonomi pasca lockdown pada bulan Februari lalu menjadi faktor utama yang mendasari pulihnya ekonomi China dari penurunan tajam.

GDP China Kuartal II/2020 Rebound,

Intervensi pemerintah untuk mengupayakan pemulihan ekonomi juga berkontribusi pada meningkatnya data GDP China. Pemerintah setempat telah meluncurkan beberapa kebijakan seperti menggenjot pengeluaran fiskal, meringankan pajak, serta memotong suku bunga pinjaman dan persyaratan cadangan bank. Pemerintah Beijing juga menggalakkan belanja infrastruktur untuk mendukung investasi dan sektor tenaga kerja yang terimbas oleh pandemi Corona.

 

COVID-19 Belum Usai, Ekonomi China Masih Rentan

Sementara ekonomi mulai menunjukkan pemulihan, penyebaran virus Corona secara global belum memperlihatkan tanda-tanda mereda. Infeksi virus Corona terus meningkat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat yang notabene adalah mitra dagang utama China. Hal ini lantas membayangi prospek permintaan untuk ekspor China yang berkaitan langsung dengan output pabrik, sektor ketenagakerjaan, hingga belanja konsumen.

Untuk saat ini, output industri China masih positif dan mengalami kenaikan 4.8 persen pada bulan lalu. Data produksi Industri China bulan Juni juga cukup baik, menorehkan kenaikan selama tiga bulan berturut-turut meskipun angkanya masih di bawah rata-rata periode pra-Corona.

Sayangnya, sektor konsumsi China cenderung lemah dengan data penjualan ritel yang turun 1.8 persen di bulan Juni. Kondisi suram juga terjadi pada investasi aset tetap yang turun 3.1 persen secara year-to-date (YTD). Data tersebut belum beranjak dari tren negatif yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Download Seputarforex App

293252
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.