EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,309.80/oz   |   Silver 26.69/oz   |   Wall Street 38,084.88   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 6 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 6 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 13 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 13 jam lalu, #Saham AS

GDP Jepang Makin Terkontraksi, USD/JPY Stabil

Penulis

Revisi angka pertumbuhan (GDP) Jepang menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut terkontraksi hingga 7.1 persen pada kuartal kedua. Sebelumnya, angka pertumbuhan Jepang untuk bulan Agustus juga telah dilaporkan mengalami kontraksi sebanyak 6.8 persen.

Revisi angka pertumbuhan (GDP) Jepang menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut terkontraksi hingga 7.1 persen pada kuartal kedua. Sebelumnya, angka pertumbuhan Jepang untuk bulan Agustus juga telah dilaporkan mengalami kontraksi sebanyak 6.8 persen.

yen
Tertekannya ekonomi Jepang pada tiga bulan hingga Juni ini disebabkan oleh kenaikan pajak penjualan, yang pada bulan April lalu dinaikkan dari 5 persen ke 8 persen.

Kontraksi GDP kali ini merupakan yang terbesar sejak kuartal pertama tahun 2009, ketika krisis finansial global menghujam sektor ekspor Jepang. Bahkan, lebih buruk daripada prediksi analis yang memperkirakan bahwa perekonomian Jepang akan terkontraksi sebanyak 7 persen. Sedangkan dalam data kuartalan, perekonomian Jepang terkontraksi sebanyak 1.8 persen, lebih lebar daripada angka sebelumnya yakni 1.7 persen.

Akan tetapi, laporan tersebut tak begitu mempengaruhi Yen, karena USD/JPY diperdagangkan cukup stabil di kisaran 105.06.

Kenaikan Pajak Butuh Tambahan Stimulus

Angka revisi GDP yang ternyata lebih buruk tersebut diharapkan dapat mendorong BOJ untuk mengambil tindakan baru dalam waktu dekat. Bank sentral Jepang tersebut diketahui belum memperkenalkan rencana stimulus baru sejak bulan April lalu.

"Hal ini adalah dilema yang tengah dihadapi oleh Bank Sentral Jepang, karena jika kita melihat tabungan rakyatnya saat ini, ekuitasnya hanya sekitar $10 triliun per tahun atau hanya sepertiga dari level pajak pendapatan saat ini. Sehingga apabila pemerintah Jepang menaikkan pajak lagi tanpa menambah stimulus, dikhawatirkan pertumbuhan Jepang akan mandek lebih parah lagi." demikian papar Robert Medd, seorang pengamat dari GMT Research kepada CNBC.

198454
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.