Seputarforex - Harga emas naik tipis di sesi perdagangan Rabu (02/Juni) malam ini, meski sempat melemah ke bawah $1900 kemarin. Para investor kembali membeli emas di tengah penurunan yield obligasi 10-tahunan AS dan antisipasi para investor terhadap data ketenagakerjaan AS akhir pekan ini.
Harga emas spot naik 0.2% ke $1903.85 per ounce pada pukul 13:58 GMT, sementara harga emas futures di Comex New York naik 0.3% ke $1911.20. Saat berita ini ditulis, grafik XAU/USD di bawah ini menunjukkan kenaikan di $1901.30.
Inflasi AS Masih Jadi Pertimbangan Utama
Perkembangan inflasi AS pada dasarnya masih menjadi isu utama di pasar emas mengingat fungsi logam mulia sebagai aset lindung nilai. Namun demikian, data Non Farm Payroll AS Jumat nanti juga akan diantisipasi oleh para investor, karena data ketenagakerjaan dan data inflasi merupakan pertimbangan prioritas bagi The Fed untuk menentukan kebijakan moneter.
"Prospek logam mulia dalam jangka pendek bergantung pada bagaimana data inflasi global berkembang dan bagaimana bank sentral, khususnya The Fed, akan menanggapinya," kata analis IG Markets, Kyle Rodda.
Senada dengan Rodda, Jeffrey Sica selaku CEO Circle Squared Alternative mengatakan bahwa fokus pasar saat ini adalah antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang rilis minggu ini. Data-data tersebut kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi, sehingga berdampak positif pada momentum di pasar emas.
Terhambat Sentimen Bullish Di Pasar Saham
Kendati demikian, kenaikan harga emas hari ini masih terbatas karena pasar saham sedang menghijau. "Obligasi AS relatif tenang di tengah kabar mengenai inflasi saat ini. Namun, momentum di pasar saham menghalangi emas menembus level yang lebih tinggi," tutur Sica.
Pasar saham bergerak di level-level tertinggi karena para investor menyambut gembira berbagai bukti terbaru yang menunjukkan bahwa ekonomi global sedang rebound berkelanjutan. Selain itu, penguatan harga minyak juga mengangkat saham-saham energi.
