EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,120.77   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 42 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 43 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 50 menit lalu, #Saham AS

Harga Emas Turun Berkat Apresiasi Dolar AS

Penulis

Harga emas turun karena Dolar makin menguat pasca laporan GDP AS. Dalam jangka pendek, emas juga dihantui oleh aksi profit-taking.

Seputarforex - Harga emas turun akibat apresiasi Dolar AS yang semakin kuat. Data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis pada hari Selasa (22/Desember) malam, turut menambah tekanan bagi harga logam mulia. Seperti yang ditunjukkan oleh grafik XAU/USD di bawah ini, harga emas turun 0.46 persen ke $1867.72, melanjutkan pergerakan bearish dalam tiga hari berturut-turut.

xauusd

Sementara itu, harga emas spot turun 0.2 persen ke $1872.56 per ounce pada pukul 15:38 GMT. Harga emas futures di Comex New York pun anjlok 0.4 persen ke $1,876. Sebaliknya, harga bullion (emas batangan) sempat naik ke level tinggi enam pekan di $1.906 awal pekan lalu, terdukung oleh kesepakatan Kongres AS terkait stimulus ekonomi.

Dolar menguat terhadap mata uang-mata uang mayor dan aset safe haven, setelah Gross Domestic Products (GDP) final Amerika Serikat dilaporkan naik 33.4 persen dalam basis kuartalan. Angka tersebut lebih tinggi daripada estimasi pertumbuhan 33.1 persen. Selain itu, bullish Dolar juga diperkuat oleh pelemahan mata uang rival mayor lain seperti Pound yang tertekan oleh isu Brexit.

 

Bullish Emas Tak Punya Backing Kuat Dalam Jangka Pendek

Para analis memproyeksi jika harga emas masih akan melemah dalam jangka pendek. Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan bahwa pelemahan yang terjadi saat ini lebih dikarenakan oleh aksi profit-taking pada emas, mengingat kenaikan tahun ini telah mencapai 20 persen. Selain itu, aksi penghindaran risiko sehubungan dengan jenis virus Corona baru yang ditemukan di Inggris kemungkinan akan membuat pasar lari ke safe haven Dolar AS ketimbang emas.

Philip Streible dari Blue Line Futures Chicago menyorot tak ada lagi penyokong terkuat bagi harga emas. "Negosiasi stimulus sudah kita lalui... (tetapi) saya tidak terlalu optimistis pada harga emas saat ini. Menurut saya, emas tidak akan memiliki cukup dorongan untuk breakout ke atas," kata Streible "(Kecuali) apabila strain virus baru berhasil masuk ke AS dan kembali menginfeksi warganya, maka ini akan menjadi penyebab utama dari suatu kerusakan ekonomi, dan mungkin akan menjadi pendorong naik bagi emas."

Download Seputarforex App

294860
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.