EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 19 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Bertahan Di Kisaran Tertinggi 10 Bulan

Penulis

Harga minyak masih mempertahankan bias bullish di tengah prospek perlambatan ekonomi China. Pasalnya, pasokan minyak semakin diperketat oleh Saudi dan Rusia.

Seputarforex - Harga minyak hari ini (11/September) bergerak terbatas karena kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi China dan penguatan Dolar. Pada sesi Asia, Brent Oil diperdagangkan pada kisaran $90.84 per barel, sementara harga minyak WTI sedikit terkoreksi di harga $87.19 per barel. Namun secara garis besar, keduanya masih bergerak di dekat kisaran tertinggi sejak November 2022.

Harga minyak hari ini

"Kekhawatiran pasar mengenai prospek ekonomi China yang melambat telah membebani pasar komoditas termasuk minyak mentah. Kondisi ini diperparah oleh penguatan USD yang membuat selera investor terhadap aset berisiko menjadi rendah," kata seorang analis ANZ dalam sebuah catatan.

Perlu dicatat, Greenback memang menguat selama delapan pekan berturut-turut di tengah ekspektasi berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed setelah pertemuan bulan ini.

 

Minyak Masih Bullish Berkat Pengurangan Pasokan

Kendati belum melanjutkan penguatan, harga minyak tampak masih bertahan di rekor level tertingginya. Pencapaian ini ditopang oleh langkah Arab Saudi dan Rusia dalam memperpanjang pengetatan produksi.

Otoritas Saudi dan Rusia pada minggu lalu mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang pemotongan output sebesar 1.3 juta barel per hari (bph) hingga akhir tahun. Keputusan ini lebih signifikan dari pernyataan sebelumnya yang hanya memperpanjang pengetatan hingga akhir Oktober.

Di sisi lain, Amerika Serikat menambahkan rig minyak minggu lalu untuk pertama kalinya sejak bulan Juni. Namun, perusahaan Baker Hughes mengatakan bahwa total rig masih turun 127 rig dibandingkan tahun lalu.

Dalam waktu dekat, investor akan menantikan laporan persediaan minyak dari Badan Energi Internasisonal (EIA) dan Organisasi Negara Produsen Minyak (OPEC) yang akan dirilis pada minggu ini. Apabila muncul indikasi pengetatan pasokan di pasar, maka harga minyak bisa melanjutkan penguatan. "Setiap muncul permintaan yang kuat dari laporan EIA dan OPEC, biasanya secara signifikan akan melambungkan harga minyak mentah," terang analis ANZ.

Download Seputarforex App

299756
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.