EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 19 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 20 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 20 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Puncaki Level Tertinggi Sejak April

Penulis

Harga minyak bergerak di dekat kisaran tertinggi empat bulan sehubungan dengan prospek pemangkasan output minyak OPEC.

Seputarforex - Harga minyak melanjutkan reli bullish dan berada di dekat level tertinggi 4 bulan pada perdagangan hari Senin (07/Agustus). Minyak Brent menguat 0.29 persen pada kisaran $86.24 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) stabil di kisaran $82.29 per barel.

Harga minyak WTI bullish

Harga komoditas minyak memang terus mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini tidak terlepas dari dukungan OPEC+ yang berulang kali menyerukan komitmen mereka untuk mendukung harga minyak dunia.

Produsen minyak terbesar OPEC, Arab Saudi, belum lama ini memutuskan untuk memperpanjang program pemotongan output hingga akhir September. Keputusan Saudi juga diikuti oleh Rusia yang akan memangkas 300,000 barel per hari (bph) pada awal bulan September mendatang. Dalam pernyataan terbaru, otoritas Saudi mengatakan bahwa mereka dapat melakukan pemotongan output lebih banyak lagi jika diperlukan.

Sejumlah analis berpendapat rencana Saudi tersebut cukup memberikan sinyal positif sehingga mendorong harga minyak melejit ke level tertinggi sejak pertengahan April.

"Pengetatan pasokan menjadi indikator utama yang menyebabkan harga minyak terus terapresiasi dalam beberapa pekan terakhir," kata seorang analis ANZ sebagaimana dilansir Reuters.

Pendapat senada juga dikemukakan oleh analis CMC Markets, Tina Teng. Ia mengemukakan bahwa penguatan harga minyak didukung oleh banyak katalis termasuk pemotongan output OPEC. Ia juga mencermati stimulus China dan prospek ekonomi AS sebagai pendorong minyak. Namun secara teknikal, posisi harga minyak saat ini agak rentan karena berada di area resistance jangka pendek dan berisiko mengalami koreksi terbatas.

Analis pasar IG, Tony Scramore, mengatakan bahwa penembusan berkelanjutan minyak WTI hingga melewati ambang psikologis $84.00 per barel akan membuka penguatan hingga $93.50 per barel.

Download Seputarforex App

299634
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.