EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

Household Spending Jepang Terpuruk, Trend Upah Suram

Penulis

Pengeluaran rumah tangga Jepang masih berada di zona negatif karena turunnya konsumsi domestik di tengah penyebaran virus Corona jenis baru yang lebih menular.

Seputarforex - Pada hari Selasa (06/April), Biro Statistik Jepang mempublikasikan data Household Spending yang mencapai -6.6 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan Februari. Angka ini lebih buruk dari periode sebelumnya yang -6.1 persen dan mengecewakan ekspektasi pasar yang dipatok pada -5.3 persen.

Household Spending Jepang Terpuruk,

Data pengeluaran rumah tangga Jepang pagi ini menjadi penurunan untuk bulan ketiga secara berturut-turut. Hal ini sehubungan dengan pembatasan sosial yang diterapkan di awal tahun untuk menahan lonjakan kasus virus Corona varian terbaru. Analis memperkirakan jika perekonomian Jepang akan berkontraksi pada kuartal pertama karena status darurat di Tokyo dan beberapa daerah lain.

Meski perekonomian Jepang dibayangi oleh risiko kontraksi, sebagian analis masih berpendapat bahwa pemulihan ekonomi global secara bertahap dapat terjadi setelah banyak negara melakukan vaksinasi massal. Kondisi ini akan meningkatkan permintaan sehingga sektor ekspor Jepang dapat terangkat dan mengimbangi penurunan konsumsi domestik Jepang.

 

Data Upah Tak Kunjung Membaik

Dalam rilis terpisah, Biro Statistik Jepang juga merilis data upah riil yang turun 0.2 persen secara tahunan (Year-over-Year) di bulan Februari, melanjutkan trend negatif yang tercetak sejak periode sebelumnya. Melemahnya permintaan domestik yang berimbas pada penurunan harga baik di tingkat produsen maupun konsumen berdampak langsung terhadap trend upah riil.

Tampaknya, stimulus besar-besaran yang dikucurkan selama setahun terakhir belum sepenuhnya mampu menggenjot perekonomian Jepang untuk bisa pulih seperti kondisi pra-pandemi. Ancaman penyebaran virus Corona jenis baru telah memicu kekhawatiran yang menghambat momentum pemulihan ekonomi.

 

USD/JPY Stabil Di Level Tinggi

Secara garis besar, rilis data Household Spending dan upah riil Jepang pagi ini tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan Yen melawan Dolar AS. Pair USD/JPY saat ini berada di kisaran 110.23 atau menguat 0.07 persen secara harian. Dolar AS masih diuntungkan oleh kenaikan imbal hasil obligasi US Treasury yang membuatnya lebih menarik di mata investor dibandingkan Yen.

Household Spending Jepang Terpuruk,

Fokus investor selanjutnya akan tertuju pada pertemuan petinggi partai pemilik suara mayoritas di Jepang pada pekan ini. Dari event tersebut, pasar menantikan isyarat penambahan anggaran stimulus guna meredam kemerosotan ekonomi akibat pandemi.

Download Seputarforex App

295505
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.