EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,043.51   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 14 menit lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 14 menit lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 15 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 6 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 6 jam lalu, #Saham AS

Kepercayaan Konsumen Australia Turun Akibat Dampak Omicron

Penulis

Indeks kepercayaan konsumen Australia turun di bulan Januari, sebagian besar disebabkan oleh penyebaran varian Omicron yang menekan prospek ekonomi dan kondisi keuangan jangka pendek.

Seputarforex - Pada hari Rabu (19/Januari), Westpac Banking Corp merilis data Kepercayaan Konsumen Australia yang turun 2 persen dari 104.3 menjadi 102.2 pada bulan Januari. Meredupnya optimisme konsumen kali ini berkaitan dengan kemunculan COVID varian Omicron yang sedikit banyak menimbulkan kekhawatiran terhadap potensi lockdown.

Indeks konsumen Australia

Penyebaran varian Omicron sebenarnya tidak separah gelombang Delta pada tahun 2021. Saat itu, indeks sentimen Australia turun hingga 5.2 persen. Indeks juga merosot lebih tajam sebesar 17.7 persen ketika gelombang pertama COVID muncul di awal tahun 2020.

Pada rilis hasil survei di awal tahun ini, konsumen mengakui kondisi keuangan mereka membaik dibandingkan tahun lalu, tercermin dari sub-indeks family finance yang naik dari 89.0 menjadi 95.6. Namun, kemunculan Omicron tampaknya telah mengaburkan prospek keuangan ke depan, terlihat dari kemerosotan sub-indeks family finance untuk 12 bulan ke depan yang merosot dari 111.2 menjadi 108.1.

Sementara itu, sub-indeks kondisi ekonomi untuk 12 bulan ke depan mengalami penurunan 9.6 persen dari 104.9 menjadi 94.8. Sub-indeks kondisi ekonomi untuk 5 tahun ke depan juga merosot 6.1 persen dari 110.4 menjadi 103.6.

Kepercayaan konsumen meningkat 1.7 persen di New South Wales, dan naik 4.1 persen di Victoria. Sedangkan wilayah-wilayah yang mencatatkan penurunan kepercayaan konsumen adalah Australia Barat (-5.1 persen), Australia Selatan (-3.9 persen), dan Queensland (-2.7 persen).

Secara keseluruhan, kemunculan varian Omicron yang memasuki Australia sejak November tahun lalu telah mengaburkan prospek ekonomi dan keuangan konsumen. Namun, dampaknya tidak seburuk varian Delta karena sejauh ini tidak banyak korban jiwa yang berjatuhan akibat Omicron.

 

AUD/USD Berusaha Menguat

Data kepercayaan konsumen Australia yang menurun tidak berdampak tinggi bagi pergerakan Dolar Australia. Pair AUD/USD saat ini diperdagangkan pada kisaran 0.7192 atau menguat 0.13 persen dari harga Open harian. Secara teknikal, Dolar Australia masih berada dalam range penurunan harga yang sudah terbentuk dalam 4 hari perdagangan terakhir.

Kepercayaan Konsumen Australia Turun

Download Seputarforex App

297157
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.