EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,313.96/oz   |   Silver 27.53/oz   |   Wall Street 38,919.63   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 63,161.95   |   Ethereum 3,062.73   |   Litecoin 80.79   |   USD/JPY naik ke dekat 154.00 di tengah membaiknya dolar As, 7 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD: Pembeli Pound Sterling ragu-ragu karena level kunci masih kokoh, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Pound Sterling kembali melemah saat fokusnya bergeser ke keputusan kebijakan moneter BoE, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   RBA mempertahankan pengaturan kebijakan, pasar mencermati komentar para gubernur bank sentral, 7 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT Indika Energy Tbk. (INDY) menetapkan dividen tunai sebesar $30 juta atau sekitar Rp480 miliar, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel naik 3.6% ke level Rp575 per unit, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Remala Abadi Tbk. (DATA) naik 34.04% atau nyaris menyentuh ARA usai resmi mencatatkan saham perdana di BEI pada hari ini, 14 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil di 5,205, sementara Nasdaq 100 turun sedikit menjadi 18,184 pada pukul 19:33 ET (23:33 WIB). Dow Jones datar di 38,991, 14 jam lalu, #Saham AS

Kocherlakota Lebih Dovish, Suku Bunga The Fed Belum Bisa Naik Pada 2015

Penulis

Meskipun Dudley juga tokoh yang Dovish, namun Kocherlakota terkesan lebih dovish. Menurutnya, The Fed belum perlu menaikkan suku bunga pada tahun 2015. Tingkat pengangguran di atas 5%, tepatnya 5.9% kemarin, belum dapat mencerminkan bahwa perekonomian AS telah sehat secara konsisten karena inflasi belum beranjak dari level 2%.

Selain William Dudley, Presiden The Fed untuk wilayah Minneapolis, Narayana Kocherlakota, pada Selasa (07/10) malam kemarin juga menyampaikan pidatonya dalam konferensi pers. Hampir senada dengan Dudley, Kocherlakota cenderung mengharapkan agar suku bunga nol The Fed saat ini dipertahankan, setidaknya hingga akhir tahun 2015 mendatang.

koceherlakota_fed

Tingkat Pengangguran Turun Tak Berarti Ekonomi Sehat

Menurutnya, peningkatan yang terjadi dalam sektor ketenagakerjaan tak bisa dijadikan tolak ukur tunggal dalam menaikkan suku bunga. "Hanya karena angka pengangguran menurun, bukan berarti suku bunga lantas dinaikkan." tutur Kocherlakota.

"Memang, menurunnya tingkat pengangguran bukan sesuatu yang berbahaya selama diiring dengan tekanan dalam sektor upah dan kenaikan inflasi. Namun, Ketua The Fed yang juga memiliki suara dalam FOMC tahun ini, menyatakan belum melihat adanya perkembangan yang positif pada inflasi AS.

Inflasi Masih Lemah

"Lemahnya outlook inflasi mengimplikasikan bahwa, dalam pertemuan-pertemuan FOMC nanti, inflasi akan diekspepkatsikan di bawah 2 persen dalam waktu setidaknya dua tahun." ungkap Kocherlakota. Menurutnya, The Fed belum perlu menaikkan suku bunga pada tahun 2015.

Tingkat pengangguran di atas 5%, tepatnya 5.9% kemarin, belum dapat mencerminkan bahwa perekonomian AS telah sehat secara konsisten karena inflasi belum beranjak dari level 2%.

Pernyataan pimpinan The Fed Minneapolis tersebut jelas tidak sejalan dengan kolega-koleganya di The Fed yang menganggap bahwa tahun 2015 adalah tahun kenaikan suku bunga. Meskipun Dudley juga tokoh yang Dovish, namun Kocherlakota terkesan lebih dovish. Namun, di awal pidatonya, Kocherlakota telah memberikan penegasan bahwa isi pidatonya ini adalah murni dari sudut pandangnya.

204803
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.