EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 jam lalu, #Saham AS

NFP AS Mei Melambat, Tingkat Pengangguran Kembali Turun

Penulis

Data Non Farm Payroll AS untuk periode Mei hanya menambah 138,000 pekerjaan baru, pertumbuhan jumlah pekerjaan bulan lalu, sehingga membuat pelaku pasar kian ragu terhadap prospek FED Rate Hike.

Pertumbuhan sektor ketenagakerjaa Amerika Serikat melambat sepanjang periode Mei dan kenaikan lapangan pekerjaan dalam dua bulan terakhir juga tidak sekuat rilis sebelumnya. Data Non Farm Payroll (NFP) bulan April mengalami revisi turun yang cukup dalam dan data Mei pun di bawah ekspektasi, sehingga membuat mata uang Dollar tertekan versus berbagai major currency di awal sesi New York hari Jumat (2/6) malam.

NFP AS Mei Melambat, Tingkat

Data Non Farm Payroll AS yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja untuk periode Mei hanya menambah 138,000 pekerjaan baru, jauh di bawah ekspektasi pasar yang memprediksi NFP akan bertambah sebanyak 181,000. Sementara itu, data periode bulan April direvisi turun menjadi 174,000 dari 211,000. Hal ini menunjukkan pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam telah kehilangan momentum, meskipun tingkat pengangguran kembali turun hingga menyentuh rekor terendah 16 tahun.

Pertumbuhan jumlah pekerjaan bulan lalu yang tidak sebaik ekspektasi, membuat pelaku pasar kian ragu terhadap prospek kenaikan suku bunga acuan Fed pada bulan Juni. Meskipun angka tersebut (138,000) masih dikategorikan moderat untuk mengimbangi pertumbuhan populasi usia angkatan kerja baru, namun melambatnya NFP bisa menimbulkan kekhawatiran baru di kalangan Investor terhadap kondisi kesehatan ekonomi AS, mengingat selama kuartal pertama 2017 juga memperlihatkan adanya hambatan.

 

Tingkat Pengangguran Sentuh Rekor Low 16 Tahun

Bersamaan dengan NFP, Departemen terkait juga merilis data Tingkat Pengangguran AS bulan Mei yang kembali turun 0.1 persen menjadi 4.3 persen, rekor terendah sejak Mei 2001. Sepanjang tahun 2017, Unemployment Rate telah turun sebanyak 0.5 persen. Terjadinya penurunan bulan lalu disebabkan oleh karena banyaknya pekerja pensiun (keluar dari usia angkatan kerja).

Pertumbuhan upah pekerja per jam bulan lalu tumbuh sesuai ekspektasi 0.2 persen, namun periode April direvisi turun menjadi 0.2 persen (sebelumnya 0.3 persen). Trend upah masih stabil; diharapkan akan mendorong pertumbuhan belanja rumah tangga AS yang akan berdampak besar terhadap nilai GDP.

Greenback lantas melemah cukup dalam versus berbagai mata uang major pasca rilis data NFP yang mengecewakan tersebut. Pada pukul 19:51 WIB malam ini, Dollar AS terpantau melemah 0.67 persen terhadap Euro, melemah 0.42 persen terhadap Sterling, melemah 0.57 persen terhadap Franc Swiss. Demikian pula terhadap Yen, Geenback langsung melemah 0.82 persen.

279170
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.