EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,112.71   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 jam lalu, #Saham AS

Perlambatan Ekonomi Kian Nyata, PMI Jasa China Anjlok

Penulis

PMI Jasa China ambles ke level terendah sejak Februari 2020 karena merebaknya kekhawatiran terhadap gelombang virus Corona Delta. Sektor manufaktur pun turut mengalami perlambatan.

Seputarforex - Pada hari Selasa (31/Agustus), Biro Statistik Nasional China mempublikasikan indeks PMI Non-Manufaktur yang tergelincir dari 53.3 menjadi 47.5 pada bulan Agustus, lebih rendah dari ekspektasi penurunan ke 51.9 saja. Karena turun di bawah level 50.0, angka PMI Jasa China kali ini telah secara resmi melintas ke zona kontraksi.

Perlambatan Ekonomi Kian Nyata, Sektor

Secara historis, pencapaian sektor jasa China juga menyentuh level terendah sejak Februari 2020, periode dimulainya lockdown nasional untuk mengatasi awal penyebaran COVID-19. Kemerosotan indeks sebagian besar dipicu oleh memburuknya optimisme pelaku bisnis di sektor jasa dan konstruksi akibat virus Corona varian Delta.

 

Sektor Manufaktur Masih Bertahan Di Zona Ekspansi

Dalam rilis terpisah, data PMI Manufaktur China dilaporkan turun dari 50.4 menjadi 50.1 pada bulan Agustus. Kendati masih berada di jalur ekspansi, perlambatan aktivitas manufaktur China terus menunjukkan trend yang mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir; hal ini terkonfirmasi dari rata-rata pergerakan indeks yang semakin melandai.

Serupa dengan indeks jasa, penurunan indeks manufaktur China kali ini merupakan yang terendah sejak Februari 2020. Saat itu, indeks PMI Manufaktur China merosot ke level terendah sepanjang masa di 35.7.

Kemerosotan di sektor manufaktur China tidak terlepas dari berbagai faktor, mulai dari semakin mahalnya harga bahan baku, terhambatnya rantai pasokan yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, hingga melambatnya permintaan akibat penyebaran virus Corona Delta baru-baru ini.

Menanggapi hal tersebut, sebagian besar ekonom telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk kuartal ketiga. Pasalnya, beberapa rilis data fundamental penting seperti penjualan ritel, investasi, dan output industri meleset dari ekspektasi. Penyebaran virus Corona Delta secara global dan domestik memang berdampak besar bagi aktivitas ekonomi China yang selama ini bergantung pada sektor konsumsi dan ekspor.

Download Seputarforex App

296311
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.