EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 20 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

PMI Manufaktur China Kontraksi, Sektor Jasa Kian Suram

Penulis

Aktivitas manufaktur dan jasa China kompak menyusut pada bulan Oktober akibat melemahnya permintaan pasar dan kekhawatiran terhadap pandemi.

Seputarforex - Biro Statistik Nasional China pada Senin (31/Oktober) pagi merilis data PMI Manufaktur yang mengalami kemunduran dari 50.1 menjadi 49.2 pada bulan Oktober. Penurunan ini lebih rendah dari perkiraan 50.0 dan menandai kerapuhan sektor manufaktur China di awal kuartal keempat tahun ini.

PMI Manufaktur China
Dalam setahun terakhir, sektor manufaktur China belum menunjukkan kinerja positif. Hal ini terkonfirmasi dari data PMI Manufaktur yang berulang kali mengalami kontraksi. Sejak Oktober 2021, manufaktur China sudah enam kali terperosok ke zona kontraksi. Selebihnya, sektor ini hanya naik sedikit di atas level 50.0 yang membatasi kontraksi dan ekspansi.

Hambatan besar yang dihadapi adalah penurunan permintaan terutama dari pasar domestik. Selain itu, perekonomian China juga belum sepenuhnya pulih dari dampak pembatasan yang dilakukan secara berulang kali untuk mencapai target Zero COVID.

 

Sektor Jasa Juga Kontraksi, Ekonomi China Mengkhawatirkan

Dalam rilis terpisah,Biro Statistik Nasional China mempublikasikan data PMI Jasa yang mengalami kontraksi cukup signifikan. Aktivitas jasa China merosot dari 50.6 menjadi 48.7, penurunan terbesar sejak kuartal kedua tahun ini. Sebagai informasi, indeks ini sempat anjlok hingga 41.9 pada bulan April lalu, ketika pemerintah China menutup beberapa kota utama akibat lonjakan kasus COVID.

Memburuknya data PMI Manufaktur dan Jasa China semakin menegaskan pandangan bahwa ekonomi China berpotensi mengalami perlambatan pada kuartal terakhir 2022. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia mengungkapkan jika pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini akan menurun ke level terlemah dalam 4 dekade terakhir.

Sementara itu, pemerintah China diperkirakan tidak akan tinggal diam meghadapi risiko perlambatan ekonomi yang kembali mengemuka. Sebagian analis memperkirakan jika otoritas Beijing akan kembali melakukan intervensi dengan cara menyuntikkan stimulus masif. Target pertumbuhan yang dipatok oleh pemerintah adalah sebesar 5.5 persen.

Download Seputarforex App

298456
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.