EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,309.44/oz   |   Silver 27.29/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,146.11   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 6 jam lalu, #Saham AS

Prediksi Goldman Sachs Pada Poundsterling Dan Euro Jika Brexit Menang

Penulis

Pounds sterling Inggris dapat melorot hingga 11 persen terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya jika Inggris memenangkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum tanggal 23 Juni esok, kata analis Goldman Sachs. GBP/USD naik 1.81 persen menuju level tinggi 3 pekan.

Poundsterling tampaknya akan terus menjadi pusat perhatian para trader dalam minggu ini. Pounds sterling Inggris dapat melorot hingga 11 persen terhadap mata uang-mata uang mayor lainnya jika Inggris memenangkan suara untuk meninggalkan Uni Eropa pada referendum tanggal 23 Juni esok, demikian ungkap analis Goldman Sachs yang dikutip oleh Reuters pekan lalu.

goldman_sachs
Apabila Brexit terjadi, yang dampaknya juga dikhawatirkan dapat merembet ke perekonomian Eropa secara keseluruhan, dapat pula membuat Euro melemah hingga 4 persen, lanjut Goldman Sachs. Pandangan yang mereka buat tersebut merupakan kemungkinan yang dilihat berdasarkan kemelorotan Sterling yang telah terbentuk sejak awal bulan Februari.

Menilik dari apa yang terjadi dalam beberapa pekan menjelang Brexit, sejumlah poin opini atau poling sementara yang digelar oleh negara tersebut beberapa kali memenangkan suara Brexit dan membuat Poundsterling terkulai.

Namun, pekan lalu, kampanye referendum Inggris-Uni Eropa harus disuspensi sekitar dua hari sehubungan dengan terbunuhnya salah seorang anggota parlemen Inggris, Jo Cox, yang dikenal sebagai pendukung "Bremain" oleh seorang pendukung "Brexit".


Saat Suara "Bremain" Mendominasi

Setelah suspensi itu, hasil polling opini pun diterbitkan kembali hari Minggu kemarin dengan hasil bertolak belakang dari sebelumnya: suara "Bremain" mendominasi. Dari situlah, Poundsterling pun membuka awal pekan ini dengan penguatan yang terus berlanjut hingga Senin (20/Juni) sore ini.

GBP/USD naik 1.81 persen menuju level tinggi 3 pekan ke angka 1.4681, memperpanjang pemulihannya dari level rendah hari Kamis yang terpuruk di angka 1.4011. EUR/GBP melorot 1.49 persen ke angka 0.7736. GBP bahkan melonjak menggulingkan Yen hingga 2.23 persen ke angka 152.84, rebound dari level rendah tiga tahun di angka 145.37 pada hari Kamis lalu. Apapun hasil dari polling sementara, yang jelas penentuan tetap berada di referendum tanggal 23 Juni nanti.


Sementara Itu, Dolar AS...

Sementara itu, pergerakan Dolar AS sendiri terpantau beragam. USD/JPY menguat 0.38 persen ke angka 104.57 bergerak menjauh dari level rendah 103.53 yang sempat tersentuh pada hari Kamis. Sedangkan, EUR/USD menguat 0.56 persen ke angka 1.340 sore ini.

267003
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.