EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 1 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 8 jam lalu, #Saham AS

Retail Sales AS Catat Rekor Tertinggi Enam Bulan, Dolar Melejit

Penulis

Penjualan Ritel AS menguat signifikan di bulan Mei, mengkonfirmasi solidnya kondisi ekonomi di kuartal kedua 2018. Dolar melejit didukung apiknya Retail Sales AS ini.

Penjualan Ritel AS menguat signifikan di bulan Mei, saat banyak konsumen membeli kendaraan bermotor dan berbagai barang kebutuhan lainnya. Kondisi ini mencerminkan percepatan pertumbuhan ekonomi selama kuartal kedua 2018, setelah sempat melambat pada kuartal sebelumnya. Dolar AS naik menyambut kabar baik ini, menguat terhadap 5 mata uang mayor lainnya.

 

Retail Sales AS naik ke titik 6 bulan tertinggi

 

 

Departemen Perdagangan pada hari Kamis (14/Juni) merilis data Retail Sales AS untuk bulan Mei yang melonjak 0.8 persen, lebih tinggi dari prediksi ekonom yang memperkirakan kenaikan 0.4 persen. Kenaikan bulan Mei juga merupakan pertumbuhan terbesar sejak November 2017. Kokohnya tren penjualan ritel pada kuartal kedua semakin dipertegas oleh revisi naik untuk data Retail Sales April dari 0.3 persen menjadi 0.4 persen.

Kenaikan juga terjadi pada Core Retail Sales yang tidak memperhitungkan kategori otomotif, bahan bakar, dan makanan. Penjualan ritel inti mencatatkan kenaikan 0.6 persen di bulan Mei, melampaui ekspektasi ekonom maupun rilis data sebelumnya di bulan April. Data penjualan inti sangat terkait dengan komponen belanja konsumen pada perhitungan GDP, sehingga kenaikan yang cukup signifikan pada Core Retail Sales dalam dua bulan terakhir bisa menjadi gambaran mengenai pertumbuhan ekonomi AS yang solid pada kuartal kedua tahun 2018.

 

Didukung Penjualan Mobil Dan Toko Pakaian

Sepanjang Mei, penjualan mobil naik 0.5 persen, setelah naik 0.2 persen di bulan April. Selain itu, Departemen Perdagangan AS juga mengatakan bahwa penerimaan di stasiun pengisian bahan bakar meningkat 0.2 persen. Harga minyak mentah memang dalam tren menguat dengan mencatatkan kenaikan 15.5 persen sepanjang tahun ini.

Penjualan di toko material rebound 2.4 persen, setelah sempat tergelincir -0.8 persen di bulan April. Selain itu, laporan lain menunjukkan penjualan toko pakaian yang melonjak 1.3 persen, kenaikan terbesar sejak Maret 2017. Akan tetapi, penerimaan toko mebel tercatat turun -2.4 persen pada bulan lalu, yang menjadi penurunan terbesar sejak Desember 2018.

 

Sentimen Positif Warnai Dolar

Apiknya data Retail Sales bulan Mei semakin mendorong Dolar AS menguat terhadap major currencies di awal sesi New York malam ini. Sebelumnya, Greenback mendapat dukungan dari hasil FOMC meeting yang memproyeksikan dua kali Rate Hike di sisa tahun ini. Pada pukul 20:36 WIB, Dolar AS naik signifikan terhadap Euro, Sterling, Loonie, dan mata uang Safe Haven seperti Yen dan Franc Swiss.

284025
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.