EUR/USD 1.087   |   USD/JPY 155.630   |   GBP/USD 1.270   |   AUD/USD 0.669   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,940.80   |   Ethereum 3,122.95   |   Litecoin 83.87   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 hari, #Saham AS

Ross: Tak Ada Kesepakatan, Tarif Naik Sesuai Deadline

Penulis

Wilbur Ross mengingatkan kembali tenggat waktu kenaikan tarif 15 Desember. Pernyataan Menteri Perdagangan AS tersebut semakin menjauhkan AS-China dari sepakat.

Seputarforex.com - Waktu terus berjalan bagi AS dan China untuk segera mencapai kesepakatan perdagangan. Tenggat waktu pun sudah ditentukan oleh Donald Trump, yakni tanggal 15 Desember. Lewat dari itu, maka AS akan menaikkan tarif impor lagi terhadap barang-barang China.

"Ya, Anda memiliki deadline yang logis hingga 15 Desember," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross kepada FOX Business, Senin (02/Desember) malam. "Jika tak ada kemajuan antara saat ini dan nanti, maka Presiden (AS) sudah membuatnya cukup jelas, bahwa ia akan memasukkan tarif - kenaikan tarif."

Ross menjamin bahwa kenaikan tarif tambahan terhadap barang China senilai $156 miliar pada pertengahan bulan nanti tidak akan mengganggu aktivitas konsumen warga AS jelang Natal tahun ini, karena para pedagang ritel dipastikan sudah menyetok barang. Lagipula, menurut Ross sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk menaikkan bea impor.

ross

Pernyataan Ross tersebut menambah ciut harapan tercapainya kesepakatan dagang Fase Satu. Sore tadi, China pun dikabarkan memblokir kunjungan kapal perang AS di Hong Kong, yang menandakan bahwa tensi geopolitik antara kedua negara sedang memanas.

"Kita memiliki ekonomi yang kuat, dan mereka memiliki banyak masalah," ujar Ross sembari menyinggung masalah suplai, utang tinggi, dan merosotnya Kepercayaan Konsumen yang sedang diderita China.

Ross juga skeptis pada pertumbuhan ekonomi China yang hanya 6 persen di kuartal tiga tahun ini, terlemah sejak tahun 1993. Menurutnya, ekonomi China tumbuh lebih lambat daripada batas toleransi yang ditetapkan negara itu sendiri.

 

Trump: China Yang Inginkan Kesepakatan

Beberapa saat sebelum wawancara Ross dengan FOX, Presiden AS Donald Trump juga mencuit soal China. Meskipun tidak menyinggung soal tarif secara gamblang, Trump kembali menyiratkan kesan bahwa China-lah yang membutuhkan kesepakatan ini.

"China menginginkan kesepakatan. Kita akan lihat apa yang terjadi," kata Trump sebelum bertolak ke London dalam pertemuan petinggi negara-negara NATO.

Sejauh ini, barang-barang China yang dikenai pajak di AS sudah mencapai nilai $350 miliar. Para negosiator China beberapa kali mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri perang dagang dengan cara membatalkan semua tarif satu sama lain. Di lain pihak, AS belum memberikan ketegasan soal pembatalan tarif, dan justru terkesan tidak ingin melakukannya.

291154
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.