EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,324.06/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,759.26   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,135.89   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 12 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 19 jam lalu, #Saham AS

Trader Makin Awas Jelang Laporan CPI Australia, AUD/USD Terpompa

Penulis

Dolar Australia menciptakan lonjakan terhadap Dolar AS di hari Selasa (26/Juli) siang ini dari posisi stabil di kisaran 0.7468, menjadi 0.7517 meski pada dasarnya para investor sedang menanti data inflasi Australia yang akan diumumkan besok.

Dolar Australia menciptakan lonjakan terhadap Dolar AS di hari Selasa (26/Juli) siang ini dari posisi stabil di kisaran 0.7468, menjadi 0.7517 meski pada dasarnya para investor sedang menanti data inflasi Australia yang akan diumumkan besok.

dolar_australia


3 Alasan Mengapa Harus Mengamati CPI Australia

Meskipun beberapa bank sentral mayor dijadwalkan akan merilis pengumuman kebijakan moneter pekan ini, data inflasi konsumen atau CPI Australia besok cukup menyita perhatian pasar. Alasannya, pertama, Bank Sentral Australia (RBA) memang menyatakan akan mengawasi ketat data CPI seperti yang dijabarkan dalam notulen rapat awal bulan ini. Pasar juga mengambil pelajaran dari kebijakan RBA pada bulan Mei lalu yang langsung memangkas suku bunganya begitu data CPI Australia dilaporkan jeblok.

Para analis di National Bank of Australia memprediksi, CPI Australia akan melebihi ekspektasi, yakni di angka 0.5 persen versus prediksi konsensus di angka 0.4 persen dalam basis kuartalan. Data inflasi yang kuat akan memperkuat prediksi yang menyebutkan bahwa RBA akan mempertahankan tingkat suku bunganya bulan depan sampai sisa bulan berikutnya dalam tahun ini.

Alasan kedua, masih berpatokan pada notulen rapat RBA terakhir, Gubernur RBA, Glenn Stevens, mencatat bahwa apresiasi mata uang Australia dapat menyulitkan transisi ekonomi yang sedang berlangsung. Walaupun sebagian besar tema diskusi dalam rapat awal bulan lalu membahas penurunan aktivitas ekspor, akibat menguatnya Dolar Australia, RBA juga menyinggung bahwa permintaan dari dalam negeri juga ikut terseret secara tak langsung akibat masalah tersebut.

Terakhir, ekspektasi umum terhadap CPI Australia tahun ini adalah keniakan sebanyak 0.4 persen. Apabila CPI Australia besok sama atau lebih tinggi daripada ekspektasi, maka trader dapat memudarkan ekspektasi terhadap pemotongan suku bunga dalam rapat kebijakan RBA minggu depan setelah laporan inflasi dirilis.

269087
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.