EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,309.44/oz   |   Silver 27.29/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,146.11   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 6 jam lalu, #Saham AS

Yen Lanjutkan Kenaikan Di Tengah Isu Pembubaran Diet Dan Kenaikan Pajak Jepang

Penulis

Yen mendapat penguatan pada Rabu (12/11) ini setelah adanya komentar dari anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memberikan petunjuk mengenai kerangka waktu untuk keluar dari pembelian obligasi masif yang dilakukan oleh pemerintah Jepang saat ini.

Yen mendapat penguatan pada Rabu (12/11) ini setelah adanya komentar dari anggota dewan Bank Sentral Jepang (BOJ) yang memberikan petunjuk mengenai kerangka waktu untuk keluar dari pembelian obligasi masif yang dilakukan oleh pemerintah Jepang saat ini.

shinzo_abe_kartun

Ryuzo Miyao, anggota BOJ tersebut, pada hari ini mengatakan bahwa bank sentral dapat mulai membicarakan perihal keluar dari kebijakan moneter ultra longgarnya saat ini, sekitar tengah tahun kedua tahun fiskal 2015, sesuai dengan ekspektasi, begitu target inflasi 2 persen hampir tercapai.

Miyao mengatakan pula pada kepada para pimpinan perusahaan bahwa menurutnya, kebijakan BOJ untuk menambah pelonggaran bukanlah sebuah halangan yang akan menyulitkan bank sentral tersebut untuk mengurangi stimulus moneter.

 

Gonjang-Ganjing Politik Dan Ekonomi Jepang

Selain itu, reli Yen dari level rendah tujuh tahunnya ini juga terjadi setelah Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga mengatakan bahwa ia tidak sedang bersiap-siap untuk kembali menggelar pemilu. Suga menegaskan bahwa tidak perubahan apapun dalam rencana pemerintah termasuk untuk mengumumkan pajak jadi naik atau tidak bulan Oktober 2015 mendatang, pada akhir tahun ini.

Sebagai informasi, di pemerintahan Jepang sedang berhembus rumor mengenai pembubaran DPR Jepang (Diet) oleh PM Shinzo Abe setelah diperkirakan akan mengumumkan untuk menunda kenaikan pajak pada tahun 2015. Perdana Menteri yang terkenal dengan strategi ekonomi "Abenomic" ini dikabarkan mulai kehilangan popularitasnya setelah menaikkan pajak konsumen April lalu, meskipun hal itu dilakukan demi mengentaskan Jepang dari deflasi.

Menurut survei Asahi Shimbun pada bulan November ini, dukungan terhadap Kabinet Abe turun jadi 42 persen dari 49 persen bulan lalu. Sementara dalam hal pajak, sebanyak 71 persen suara berpendapat bahwa perekonomian Jepang belum kuat untuk kenaikan pajak berikutnya. 24 persen suara hasl dari survei telewicara mendukung rencana kenaikan pajak; sedangkan 67 persen suara menolak kenaikan pajak pada bulan Oktober 2015.

Di tengah kemelut politik ekonomi Jepang ini, USD/JPY diperdagangkan pada 115.73, menurun tipis sebanyak 0.03 persen. Terhadap Euro, Yen pun mendapat perolehan 0.4 persen ke 143.87 per Euro.

211155
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.