Yen mulai menurunkan lajunya terhadap Dolar AS di hari Kamis (10/09) siang ini namun perolehan tersebut masih akan terus di bawah pengawasan mengingat masalah yang masih menggerogoti kesehatan ekonomi macan Asia, China, saat ini. USD/JPY naik 0.1 persen ke angka 120.64, setelah mencapai 120.24 pagi hari tadi.
Dari Jepang hari ini dilaporkan oleh Cabinet Office bahwa total nilai pesanan mesin dari 280 pabrik yang beroperasi di Jepang meningkat 2.2 persen pada bulan Juli dibandingkan bulan sebelumnya dalam basis musiman. Sedangkan pesanan mesin sektor swasta, tidak termasuk perusahaan pengiriman barang dan perusahaan pembangkit listrik, menurun 3.6 persen pada bulan Juli.
CPI China Naik, PPI Terempas
Sementara di sisi lain, keprihatinan akan masalah perlambatan pertumbuhan di China masih membebani sentimen pasar setelah diumumkannya data inflasi China hari ini. Inflasi konsumen China melesat di bulan Agustus akibat terpicu oleh naiknya harga makanan, khususnya daging babi. Di sisi lain, inflasi produsen China justru kian terpuruk menuju deflasi.
Indeks harga konsumen (CPI) China naik 2 persen pada bulan Agustus dari setahun sebelumnya, mengungguli ekspektasi kenaikan 1.8 persen menurut polling Rueters. Pada bulan Juli, inflasi konsumen China naik 1.6 persen. Sebaliknya, indeks harga produsen di negara bermata uang Renminbi ini runtuh hingga 5.9 persen, melebihi ekspektasi penurunan 5.5 persen. Bulan kemarin, PPI China juga tak lebih baik, karena terjun sebanyak 5.4 persen.