EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 156.530   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.655   |   Gold 2,337.91/oz   |   Silver 27.24/oz   |   Wall Street 38,262.07   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,036.08   |   Bitcoin 63,755.32   |   Ethereum 3,130.16   |   Litecoin 87.99   |   USD/CHF menguat di atas level 0.9100, menjelang data PCE As, 18 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Ueda, BoJ: Kondisi keuangan yang mudah akan dipertahankan untuk saat ini, 19 jam lalu, #Forex Fundamental   |   NZD/USD tetap menguat di sekitar level 0.5950 karena meningkatnya minat risiko, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan reli di atas level 167.50 menyusul keputusan suku bunga BoJ, 19 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 1 hari, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 1 hari, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 1 hari, #Saham AS

25-26 Agustus 2020: Durable Goods Orders Dan Kepercayaan Konsumen AS

Penulis

Data berdampak hari ini adalah kepercayaan konsumen AS versi CB. Besok ada Durable Goods Orders dan persediaan minyak AS, serta Construction Output di Australia.

Selasa, 25 Agustus 2020:

Angka indeks kepercayaan konsumen ini dirilis oleh The Conference Board Inc. (CB) berdasarkan survei pada 5,000 rumah tangga sebagai responden yang mewakili konsumen secara umum. Hasil survei ini menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap kondisi perekonomian AS saat ini (present situation) dan waktu yang akan datang (expectations), terutama terhadap kondisi bisnis dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Indeks kepercayaan konsumen CB mencerminkan kepercayaan finansial, dan merupakan indikator awal bagi pengeluaran konsumen yang mengambil porsi hampir 70% dari aktivitas perekonomian AS.

25-26 Agustus 2020: Durable Goods
Indeks CB Consumer Confidence bulan Juli lalu menunjukkan angka 92.6, lebih rendah dari perkiraan 94.5, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang 98.3. Indeks ekspektasi turun dari 106.1 menjadi 91.5, sementara indeks present situation naik dari 86.7 menjadi 94.2. Untuk bulan Agustus 2020, diperkirakan indeks kepercayaan konsumen akan naik menjadi 93.2. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan USD menguat.

 

Rabu, 26 Agustus 2020:

  • Jam 08:30 WIB: data Construction Output di Australia kuartal kedua tahun 2020 (Berdampak medium-tinggi pada AUD).

Disebut juga dengan Construction Work Done, data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia per kuartal ini mengukur persentase perubahan jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan. Indikator ini penting untuk mengetahui perubahan output sektor konstruksi yang akan mempengaruhi data GDP yang dirilis seminggu kemudian. Selain itu indikator ini juga akan berdampak pada data tenaga kerja dan pengeluaran konsumen.

25-26 Agustus 2020: Durable Goods

Kuartal pertama lalu, jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan turun 1.0% (atau -1.0%), lebih baik dari perkiraan turun 1.5%, dan lebih baik dari kuartal sebelumnya yang turun 2.9%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh merosotnya pekerjaan di sektor perumahan, building, dan engineering. Untuk kuartal kedua tahun 2020, diperkirakan jumlah total proyek konstruksi yang telah selesai dikerjakan akan turun 6.5%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung menyebabkan AUD menguat.

 

Meningkatnya pesanan durable goods atau produk-produk tahan lama mencerminkan optimisme konsumen dalam investasi. Termasuk jenis ini adalah komputer, televisi, mobil, hingga pesawat terbang. Penjualan barang-barang tersebut sangat sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan akan sangat berpengaruh pada produksi dan output.

Ada 2 rilis yang diperhatikan, yaitu pesanan Durable Goods inti (Core Durable Goods) yang tidak memasukkan produk sarana transportasi, dan pesanan Durable Goods total. Data DGO yang meningkat menunjukkan kepercayaan pasar pada trend pertumbuhan sektor manufaktur di AS. Indikator ini dinyatakan dalam persentase perubahan jumlah pesanan yang dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

25-26 Agustus 2020: Durable Goods

Bulan Juni lalu, DGO total naik 7.3%, lebih tinggi dari perkiraan naik 7.0%, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 15.1%. DGO inti naik 3.3%, lebih rendah dari perkiraan naik 3.5%, dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang naik 3.7%. Permintaan produk sarana transportasi naik hingga 20%. Untuk bulan Juli 2020, diperkirakan DGO total akan naik 4.0%, dan DGO inti akan meningkat 1.7%. Hasil rilis yang lebih tinggi dari perkiraan akan cenderung mendukung penguatan USD.

 

  • Jam 21:30 WIB: data persediaan minyak untuk industri di AS per 21 Agusus 2020 (Berdampak medium pada WTI/USD dan CAD).

Data ini dirilis tiap minggu oleh Energy Information Administration (EIA) AS, dan disebut juga dengan Crude Stocks atau Crude Levels yang mengukur perubahan jumlah persediaan minyak mentah (dalam satuan barel) untuk industri di AS. Meski indikator ini dirilis oleh AS, tapi bisa berdampak juga pada CAD mengingat impor sebagian minyak mentah AS berasal dari Kanada. Indikator ini juga akan mempengaruhi harga minyak di AS dan akan berdampak pada tingkat inflasi.

25-26 Agustus 2020: Durable Goods

Minggu lalu, persediaan minyak untuk industri berkurang 1.63 juta barel, lebih tinggi dari perkiraan berkurang 2.90 juta barel, dan merupakan yang tertinggi dalam sebulan terakhir. Untuk minggu ini, analis tidak memberikan perkiraan. Jika hasil rilis lebih tinggi dari minggu sebelumnya (-1.63 juta barel), maka harga WTI/USD akan cenderung melemah karena diasumsikan permintaan akan berkurang. Apabila hasil rilis lebih rendah dari perkiraan, maka WTI/USD akan cenderung menguat karena diasumsikan permintaan akan meningkat.

Namun demikian, persediaan minyak di AS hanya salah satu faktor yang menggerakkan harga minyak dunia. Yang paling berdampak adalah kebijakan negara-negara penghasil minyak mengenai kuota produksi, pernyataan pejabat negara penghasil minyak, dan situasi politik di Timur Tengah. Rilis data persediaan minyak di AS tidak bisa dipastikan akan selalu mempengaruhi harga minyak dunia.

Baca juga: Pasokan Terhambat Badai, Harga Minyak Berpotensi Naik

 

Keterangan: Update kabar terakhir terkait indikator fundamental bisa diperoleh di Berita Forex Seputarforex.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Martin
294104
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.