EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,329.82/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.69   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 14 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 14 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 15 menit lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 22 menit lalu, #Saham AS

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan Current Account Indonesia, Inflasi AS

Penulis

Minggu lalu, Rupiah melemah karena FOMC yang hawkish, membaiknya data ekonomi AS, dan belum adanya kesepakatan AS-China. Minggu ini, GDP, Current Account, Cadev Indonesia, dan CPI AS menjadi katalis.

Analisa mingguan USD/IDR berikut ini dibuat berdasarkan harga pentupan pasar tanggal 6 Mei 2019, serta dimaksudkan sebagai acuan untuk trading jangka menengah dan panjang.

 

Tinjauan Fundamental

Minggu lalu, Rupiah ditutup pada level 14250 per US Dollar, atau melemah 0.48% dibandingkan harga penutupan minggu sebelumnya. Ini adalah pelemahan selama dua pekan berturut-turut. Faktor eksternal lebih mempengaruhi depresiasi Rupiah, terutama pernyataan ketua The Fed Jerome Powell pasca FOMC meeting yang dianggap hawkish, membaiknya data ekonomi AS, dan belum tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan China.

Powell mengatakan bahwa ekonomi AS tumbuh solid, dan sejauh ini belum merencanakan perubahan kebijakan The Fed di masa depan. Dengan demikian, hal ini memudarkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. Dari dalam negeri, inflasi yang stabil tidak mampu mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.

Minggu ini akan dirilis beberapa data penting, baik dari dalam negeri maupun AS. Dari sisi domestik, akan ada GDP kuartal pertama 2019 q/y, Current Account, dan Cadangan Devisa (Cadev). Sementara dari AS akan ada CPI, PPI, pidato ketua The Fed Powell, Williams, dan Brainard Fed. Secara teknikal, Rupiah masih cenderung melemah dengan resistance pada level 14333 per USD.

Baca juga: Rupiah Melemah Karena Rilis PDB Dan Ancaman Trump

 

Jadwal Rilis Data Fundamental:

Senin, 6 Mei 2019:

  • Jam 11:00 WIB: Gross Domestic Product (GDP) Indonesia kuartal pertama tahun 2019 quarter per year (q/y): kuartal sebelumnya: +5.18%. Perkiraan: +5.18%.
  • GDP Indonesia kuartal pertama tahun 2019 quarter per quarter (q/q): kuartal sebelumnya: -1.69%. Perkiraan: -0.40%.

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan

 

Selasa, 7 Mei 2019:

  • Jam 16:50 WIB: data Retail Sales di Indonesia bulan Maret 2019 year over year (y/y): bulan sebelumnya: +9.1%. Perkiraan: +8.0%.

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan

 

Rabu, 8 Mei 2019:

  • Jam 12:00 WIB: Cadangan devisa (Cadev) Indonesia bulan April 2019 month over month (m/m): bulan sebelumnya: USD124.5 miliar (tertinggi sejak April 2018).

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan

 

  • Jam 17:30 WIB: data Current Account Indonesia kuartal pertama tahun 2019 quarter per year (q/y): kuartal sebelumnya: -USD9.10 miliar (terendah sejak kuartal kedua 2014), perkiraan: -USD5.70 miliar.

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan

 

Tinjauan Teknikal

Analisa Rupiah Mingguan: GDP Dan

 

Chart Daily:

USD/IDR masih cenderung bullish (Rupiah cenderung melemah):

  1. Harga berada dekat kurva upper band indikator Bollinger Bands, dan titik indikator Parabolic SAR berada di bawah bar candlestick.
  2. Kurva indikator MACD berada di atas kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA berada di atas level 0.00.
  3. Garis histogram indikator ADX berwarna hijau dan berada di atas level 25, menunjukkan sentimen bullish yang masih kuat.

 

Level Pivot mingguan : 14235.67

Resistance : 14333.00 ; 14425.00 ; 14500.00 ; 14603.00 ; 14650.00 ; 14785.00 ; 14930.00 ; 15050.00 ; 15140.00 ; 15200.00 ; 15265.00 ; 15327.00 ; 15400.00.

Support : 14227.11 (level 23.6% Fibo Retracement) ; 14163.00 (38.2% Fibo Retracement) ; 14108.95 (50% Fibo Retracement) ; 14055.63 (61.8% Fibo Retracement) ; 13991.10 (76.4% Fibo Retracement) ; 13885.00 ; 13736.00 ; 13587.31 ; 13485.00 ; 13400.00 ; 13362.00 ; 13314.00 ; 13263.00.

Indikator: Simple Moving Average (SMA) 200 dan EMA 144 ; Bollinger Bands (20,2) ; Parabolic SAR (0.02, 0.2) ; MACD (12,26,9) ; OSMA ; ADX (14).

Fibonacci Retracement :

  • Titik Swing Low: 13885.00 (harga terendah 6 Februari 2019).
  • Titik Swing High: 14335.00 (harga tertinggi 8 Maret 2019).

Arsip Analisa By : Martin
288407
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.

Perlu tukar mata uang ?

Konversi valas ke rupiah atau sebaliknya ?
bisa lebih mudah dengan kalkulator kurs. Temukan disini.