EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 7 jam lalu, #Saham AS

Pasar Saham Rontok Setelah Kemunculan Sinyal Resesi

Penulis

Dengan kondisi pasar saham AS yang memerah, USD/JPY memperlihatkan sinyal sell lanjutan, dilatarbelakangi oleh risiko perlambatan global dan sifat Yen sebagai safe-haven.

Bukanlah suatu hal mengejutkan jika perlambatan global memukul mundur reli saham "tak masuk akal" yang berlangsung di periode 2018/19. Tema pasar masih bernuansa risk-off karena sinyal perlambatan yang meluas, salah satunya ditandai dengan pelemahan data Jerman dan China kemarin (14/Agustus).

Indeks saham Dow pun jatuh hingga 3% (800 points) secara overnight, seiring dengan pergerakan aset-aset lainnya yang merespon kondisi terbaru di pasar obligasi.

 

Sekilas Tentang Perkembangan Di Pasar Obligasi

Hari ini, newsfeed dari dunia trading dipenuhi oleh inversi Kurva Yield Obligasi AS. Penjelasan mudahnya, Yield Obligasi AS tenor 2-tahun dan 10-tahun "membunyikan" alarm peringatan yang diyakini para pelaku pasar sebagai pertanda resesi ekonomi AS. Inilah mengapa saham-saham AS dilanda gelombang jual, yang kemudian diikuti oleh lebih banyak aksi jual.

Pada akhirnya, ini akan semakin menekan dan mendorong The Fed untuk memotong suku bunga AS; senada dengan arah kebijakan berbagai bank sentral saat ini.

 

Aussie Menyambut Data Ketenagakerjaan

Kondisi pasar tenaga kerja Australia cukup menarik diperhatikan, terutama karena perekonomian global saat ini tengah diliputi oleh risiko perlambatan. Dengan tingkat pengangguran yang tetap di 5.2%, ACY memilih AUD/JPY sebagai pair ideal.

Hari sebelumnya, pair ini telah memenuhi proyeksi ACY yang memperkirakan jika penguatan harganya akan berbalik di pertengahan minggu ini. Pelemahan data ekonomi China-lah yang menjadi pemicu bearish Dolar Australia versus Yen Jepang kemarin.

 

Peluang Trading USD/JPY

Di titik ini, para trader forex seharusnya sudah paham jika Yen adalah mata uang safe-haven yang memanen keuntungan ketika pasar global dihadang risiko. Tekanan jual di seantero pasar saham kemarin akan menambah beban bagi USD/JPY, dan ACY mencermati level 105.10 sebagai area jual karena relatif dekat dengan Low pada hari Selasa lalu (13/Agustus).

Grafik USDJPY

Terdapat dua faktor yang akan semakin mendorong turun Dolar/Yen: pelemahan USD dan karakteristik Yen sebagai safe-haven. Namun apakah ini terus bertahan? Dan sampai kapan? Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya di pasar forex.

 

Russell Sandiford
Chief Market Analyst
ACY Securities (Sydney)

 

ACY


ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik.

Arsip Analisa By : ACY
289676
Penulis

ACY adalah broker asal Australia yang telah memiliki ijin dari Australian Securities and Investments Commission (ASIC) dan menyediakan berbagai macam instrumen trading seperti Forex, Indeks, Metal, dan Komoditas. ACY dikenal luas berkat program Edukasi, Loyalty, dan Promosi yang menarik. Profil Selengkapnya