EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.67/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,057.02   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 5 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 5 jam lalu, #Saham AS

BoE Hawkish, Dorong Sterling Berkonsolidasi Di Level Tinggi

Penulis

Pound sterling tangguh lantaran bank sentral Inggris (BoE) berniat untuk menaikkan suku bunga pada tahun 2022, kemudian segera mengakhiri Quantitative Easing.

Seputarforex - Pound sterling mempertahankan posisi pada rentang tertinggi sebulan terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini (6/Agustus). EUR/GBP bahkan terperosok ke rekor terendah empat bulan. Bank sentral Inggris (BoE) menampilkan sikap hawkish dalam pengumuman hasil rapat kebijakannya kemarin, menopang posisi Cable menjelang rilis data ketenagakerjaan AS nanti malam.

GBPUSD DailyGrafik GBP/USD Daily via Tradingview.com

BoE pada hari Kamis mengirim sinyal kenaikan suku bunga pada tahun 2022. BoE juga berniat untuk mulai mengurangi pembelian aset dalam program Quantitative Easing dengan cara berhenti melakukan reinvestasi aset yang telah jatuh tempo setelah suku bunga naik kembali ke 0.5% (target sebelumnya dipatok pada 1.5%). Dengan demikian, BoE akan menaikkan suku bunga dulu lalu melaksanakan tapering -bukannya melaksanakan tapering lalu menaikkan suku bunga seperti halnya bank-bank sentral lain-.

"Karena prakiraan-prakiraan ini berdasarkan pada perhitungan pasar, itu menandakan para pengambil kebijakan secara umum setuju dengan pengetatan moneter secara moderat selama beberapa tahun ke depan yang telah diperhitungkan oleh para investor," kata James Smith dari ING Bank

Smith menambahkan, "Kecepatan pembubaran (QE) berpotensi menjadi sedikit lebih cepat daripada prakiraan kita, jika diasumsikan bank sentral akan segera menghentikan semua reinvestasi dan pada akhirnya menjual obligasi kembali ke pasar."

BoE bulan lalu menyatakan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan terjadi "hingga ada bukti jelas bahwa progres signifikan telah tercapai". Tapi kemarin menggantinya dengan "sejumlah pengetatan kebijakan moneter secara moderat kemungkinan diperlukan selama periode yang diperkirakan". Terungkap pula bahwa beberapa anggota dewan kebijakan moneter (MPC) sekarang menganggap persyaratan yang termuat dalam panduan sebelumnya sudah terpenuhi, meski belum tercipta kondisi yang ideal untuk kenaikan suku bunga saat ini.

Sikap BoE menjadikannya salah satu pesaing terdepan dalam "kontes rate hike" antar bank sentral mayor. Pelaku pasar kini memperkirakan bank sentral New Zealand (RBNZ) bakal menaikkan suku bunga pertamanya dalam bulan ini, disusul oleh BoE dan RBA pada semester pertama dan kedua tahun 2022, kemudian Federal Reserve AS pada awal 2023.

Download Seputarforex App

296176
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.