EUR/USD 1.077   |   USD/JPY 153.410   |   GBP/USD 1.255   |   AUD/USD 0.662   |   Gold 2,309.44/oz   |   Silver 27.17/oz   |   Wall Street 38,675.68   |   Nasdaq 16,156.33   |   IDX 7,150.54   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 2 jam lalu, #Saham AS

Dolar AS Menguat Terdukung Kenaikan PPI AS

Penulis

Kenaikan PPI AS ke level tertinggi sejak 2015, menjadi energi bagi bullish Dolar AS. Mata uang tersebut menguat lebih dari setengah persen terhadap Yen.

Seputarforex.com - Dolar AS menguat terhadap mata uang mayor lainnya, tertolong oleh data-data ekonomi AS yang cemerlang. Pidato Wakil Presiden The Fed Richard Clarida yang mengonfirmasi dovish-nya notulen rapat FOMC yang dirilis di sesi sebelumnya, tak banyak memengaruhi aksi beli Dolar AS yang dilakukan oleh para investor.

 

Inflasi Produsen AS Naik

Departemen Ketenagakerjaan Amerika Serikat melaporkan bahwa Producer Price Index (PPI) naik 0.6 persen pada bulan Maret 2019, menuju 117.9 index point, tertinggi sejak bulan Oktober 2018, dan bahkan sejak Mei 2015. Perolehan tersebut juga mengalahkan ekspektasi kenaikan ke 0.3 persen, dari inflasi produsen sebelumnya di level 0.1 persen. Kenaikan ini terjadi berkat meroketnya harga barang-barang hingga 1 persen karena terdorong kenaikan tarif energi sebanyak 5.6 persen.

usa

 

Jobless Claim Mingguan Turun Drastis

Tak hanya inflasi produsen, tingkat pengangguran mingguan (Initial Jobless Claim) pun mencatatkan penurunan. Jumlah pemohon tunjangan pengangguran berkurang 8,000 orang menjadi 196,000, pada pekan yang berakhir tanggal 7 April. Angka tersebut mematahkan ekspektasi yang memperkirakan kenaikan.

 

Clarida Konfirmasi Outlook Dovish, Dolar AS Tetap Menguat

Kedua laporan tersebut menguatkan Dolar AS yang sebelumnya ditekan oleh pesimisme kenaikan suku bunga The Fed tahun ini. Bahkan, pernyataan Clarida yang menyebutkan bahwa The Fed akan bersabar untuk menaikkan suku bunga, tak menggentarkan Dolar.

"Musim panas ini, 10 tahun setelah AS keluar dari resesi, ekspansi ekonomi saat ini hampir pasti menjadi rekor yang terlama," tutur wakil presiden The Fed tersebut. "Artinya, data-data yang masuk telah mengungkapkan sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi AS sedang melambat dari laju kuat yang terjadi di tahun 2018."

Saat berita ini di-update di awal sesi perdagangan Sabtu (12/April), Indeks Dolar AS (DXY) masih naik 0.26 persen ke 97.17. Sedangkan USD/JPY memepertahankan posisi di 111.6, menyusul kenaikan 0.63 persen hingga mencapai level tinggi 111.6 di sesi sebelumnya.

usdjpy

288112
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.