EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.58/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 51 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 51 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 52 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 54 menit lalu, #Saham AS

Dolar Australia Tertahan Gara-Gara Pengumuman Bank Sentral

Penulis

Pengumuman kebijakan bank sentral Australia (RBA) mendorong dolar Australia melemah terhadap dolar AS. Tapi analis menilai AUD/USD sudah kelewat undervalued.

Seputarforex - Pengumuman kebijakan bank sentral Australia (RBA) yang dovish mendorong dolar Australia tergelincir dari level 0.7650 ke kisaran 0.7605 terhadap dolar AS dalam perdagangan hari ini (6/April). Akan tetapi, analis menilai pasangan mata uang AUD/USD sudah terlalu undervalued sehingga hanya tersisa sedikit ruang untuk penurunan lebih lanjut.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

RBA tadi siang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dan target yield obligasi pemerintah Australia 3Y pada level 0.10 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar. Selain itu, RBA menegaskan tidak berniat mengubah kebijakan moneter sama sekali dalam waktu dekat.

"Dewan tidak akan meningkatan suku bunga hingga inflasi aktual secara berkelanjutan berada dalam rentang target 2 sampai 3 persen. Untuk terjadinya hal ini, pertumbuhan gaji harus benar-benar lebih tinggi dari saat ini. Ini akan menuntut kenaikan signifikan pada ketenagakerjaan dan kembalinya pasar tenaga kerja yang ketat. Dewan tidak berharap semua syarat ini akan terpenuhi setidaknya hingga 2024," papar RBA dalam pernyataannya.

Para analis sebelumnya optimistis terhadap outlook dolar Australia tahun 2021 berkat ekspektasi kenaikan harga komoditas dan pemulihan global pasca-pandemi. Namun, sikap RBA berpotensi meningkatkan kesenjangan arah kebijakan dengan negara-negara maju lain yang berencana menaikkan suku bunga atau memangkas quantitative easing lebih cepat. Pada gilirannya, hal ini dapat membebani upaya reli AUD ke depan.

"Kebijakan moneter tampaknya tak mungkin membantu AUD pulih dari periode suramnya," kata Francesco Pesole, pakar strategi FX dari ING Bank, "(Dolar Australia kemungkinan akan tetap tertahan bersama suku bunga Australia) dikarenakan sikap dovish RBA dan ekspektasi yang kurang optimistis tentang pemulihan ketenagakerjaan."

Di saat yang sama, ING mencatat bahwa dolar Australia saat ini sudah undervalued nyaris 3.0 persen terhadap dolar AS. Khususnya jika nilai tukar AUD/USD dibandingkan dengan kinerja ekuitas relatif, kenaikan harga komoditas, dan minat risiko global. Menurut Pesole, hal ini mengisyaratkan ruang pelemahan yang lebih terbatas bagi AUD/USD dalam jangka pendek.

Download Seputarforex App

295512
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.