Seputarforex - Euro menanjak sekitar 0.3 persen ke level tertinggi empat bulan terhadap USD pada 1.1467 dalam perdagangan hari ini (20/Juli), menyusul kabar kemajuan pada diskusi tentang dana pemulihan Uni Eropa. Sementara itu, Parlemen AS baru mulai membahas topik seputar proposal anggaran dana stimulus fiskal tambahan.
Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com
Pertemuan para pemimpin negara-negara Uni Eropa pada akhir pekan berlangsung alot. Partisipan rapat terus bersilang pendapat tentang pengesahan proposal dana pemulihan senilai 750 miliar Euro. Diskusi marathon belum juga mencapai kesepakatan, sehingga diskusi terpaksa ditunda sampai pukul 14.00 GMT hari Senin ini. Namun, sejumlah pihak mengisyaratkan suatu kemajuan akan segera tercapai.
Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan bahwa diskusi nyaris gagal, tetapi mereka saat ini menggarap sebuah proposal baru yang merepresentasikan kompromi Uni Eropa. PM Belanda Mark Rutte juga menyatakan, "Kami telah membuat kemajuan, tetapi belum sampai ke sana". Keduanya dikenal sebagai pentolan kelompok "The Frugal Four" yang paling menentang proposal peluncuran dana pemulihan berbasis pinjaman publik bersama Uni Eropa.
"Uni Eropa tampaknya akan segera mengatasi suatu halangan besar. Jika mereka berhasil mencapai kesepakatan, Euro bisa mencari rentang perdagangan baru, kemungkinan sesuatu seperti USD1.14-1.16, keluar dari rentang USD1.11-1.14 yang telah dihuninya selama beberapa waktu belakangan ini," kata Kyosuke Suzuki, direktur forex di Societe Generale, sebagaimana dilansir oleh Reuters.
Yujiro Goto dari Nomura Securities mengamini pendapat tersebut, "Jika mereka benar-benar mencapai kesepakatan, kita semestinya menyaksikan reli lebih jauh dalam Euro."
Berlawanan dengan optimisme yang mewarnai Euro, Dolar AS masih melempem. Indeks Dolar AS (DXY) tergelincir 0.1 persen ke kisaran 95.90-an. Greenback menampilkan performa relatif flat versus sebagian besar mata uang mayor lain.
Pelaku pasar tengah memantau "pertempuran" di Kongres AS terkait proposal anggaran tambahan bagi penanggulangan pandemi virus Corona (COVID-19). Kubu Demokrat menginginkan anggaran pada kisaran USD3 Triliun, sedangkan Republikan menuntut anggaran tak lebih dari USD1 Triliun. Pergulatan politik ini mengalihkan perhatian sebagian pelaku pasar dari jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat di negeri Paman Sam.
