Euro menguat di hari Jumat (10/07) pagi ini, sedangkan mata uang safe haven seperti Yen tergelincir di tengah munculnya sinyal bahwa Yunani yang sedang dilanda krisis telah membuat kemajuan dalam upayanya untuk mendapatkan dana bailout.
Mata uang common currency mendaki hingga 0.6 persen terhadap Yen ke posisi 134.600 dan naik 0.2 persen ke posisi 1.10575 terhadap Dolar AS dengan langkah Athena mengirimkan proposal reformasi ekonomi pada para kreditor Zona Euro sebelum batas waktu berakhir.
Yunani (Akhirnya) Terima Syarat Bailout?
Yunani dikabarkan sudah menyelesaikan penyusunan proposal reformasi ekonomi terbarunya untuk diajukan kepada Troika, lebih cepat tiga jam dari deadline tengah malam tadi. Menurut laporan dari Guardian, dalam proposal tersebut Yunani setuju untuk menerima paket bantuan bailout dan memotong anggaran belanja negaranya sebesar 35 miliar Euro saja, bukan 50 miliar Euro seperti yang diminta oleh para kreditor Uni Eropa.
Dengan adopsi baru mereka terhadap austerity, maka negara pimpinan Alexis Tsipras ini berkesempatan untuk mendapatkan bantuan dana jangka pendek sekitar 50 miliar Euro, setidaknya untuk menyelamatkan bank-bank Yunani dari kebangkrutan.
Parlemen Yunani diharapkan dapat menerima revisi proposal tersebut pada hari Jumat ini, tepatnya sebelum PM-nya bertolak ke Brussels untuk menghadiri rapat darurat di akhir pekan ini. Para pejabat ECB, IMF, dan Komisi Uni Eropa kini tengah melakukan penilaian terhadap revisi rencana tersebut, dan hasilnya akan dibicarakan dalam rapat di Brussels.
Menurut Ray Attrill, Kepala Ahli Strategi Forex National Australia Bank, yang dikutip oleh CNBC, ketidakmampuan Euro untuk mempertahankan level di atas $1.11 adalah sinyal yang jelas bahwa bullish Euor belum terlalu signifikan. Malam tadi, EUR/USD sempat mencapai posisi puncak $1.11250. Pasar ekuitas China juga membantu sentimen risiko karena pasar ekuitas China mulai stabil setelah mencetak reli yang cukup besar pada hari Kamis kemarin.
