EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 21 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 21 jam lalu, #Saham AS

Fed Brainard: Bank Sentral Harus Berhati-hati Menghadapi Lemahnya Inflasi

Penulis

Pernyataan dovish Brainard itu muncul dikarenakan rilis Inflasi dalam beberapa bulan terakhir belum menunjukkan trend yang positif.

Inflasi sedikit turun menjauhi target, sehingga Federal Reserve harus berhati-hati melakukan Rate Hike lanjutan sampai yakin tekanan Inflasi akan naik lebih tinggi lagi, demikian penyataan dari salah satu petinggi Federal Reserve pada hari Selasa (5/9) pagi waktu setempat.

Fed Brainard : Bank Sentral Harus

Sebagai salah satu pembuat kebijakan yang posisi-nya sangat diperhitungkan dalam jajaran petinggi Fed, Lael Brainard mengatakan bahwa Bank Sentral harus memastikan terlebih dahulu laju inflasi di atas target 2 persen. Pernyataan dovish Brainard itu muncul dikarenakan rilis Inflasi dalam beberapa bulan terakhir belum menunjukkan trend yang positif. Justru, Inflasi Core PCE yang dipublikasikan baru-baru ini menunjukan telah terjadi perlambatan Inflasi hingga menjauhi target Bank Sentral.

Lael Brainard yang merupakan "permanent voter" dalam FOMC, sebelumnya telah menyakinkan rekan-rekan-nya untuk menunda pelaksanaan Rate Hike, lantaran pembacaan Core Inflasi turun hingga 1.4 persen, atau sudah 5 tahun berada di bawah target 2 persen.

"Kami harus berhati-hati dalam melakukan pengetatan moneter lebih lanjut sampai sepenuhnya yakin trend Inflasi akan terus naik dan mencapai target", ucap Brainard dalam sebuah pidato di New York.

"Ada premi yang tinggi untuk mengarahkan Inflasi kembali ke target dan saya percaya penting bagi kami (pembuat kebijakan) untuk merasa nyaman melihat trend Inflasi yang bergerak sedikit diatas target", Brainard menambahkan.

Perlu diketahui bahwa, Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali sepanjang tahun 2017 dan diprediksi akan melakukan Rate Hike ketiga di akhir tahun nanti. Namun sayangnya, setelah melihat Inflasi yang tidak kunjung membaik, investor merasa skeptis hingga probabilitas kenaikan suku bunga Fed bulan Desember hanya 30 persen saja.

Lael Brainard juga menyinggung masalah Badai Harvey yang melanda Texas. Ia mengatakan Badai tersebut telah menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan kemungkinan akan membawa dampak nyata bagi ekonomi kuartal ketiga, sehingga harus diikuti oleh rebound pada akhir tahun.

280142
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.