EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,378.20/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 31 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 32 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 32 menit lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 33 menit lalu, #Saham AS

FOMC April Sesuai Ekspektasi, Tak Singgung Lagi Masalah Ekonomi Global

Penulis

Federal Reserve AS mengakhiri rapat dua harinya pada hari Kamis (28/04) dini hari tadi dengan hasil tak mengubah suku bunga di level 0.25 persen - 0.5 persen, sesuai dengan prediksi konsensus sejak sebulan lalu. Tanpa konferensi pers, berikut ini risalah rapat FOMC April 2016.

Federal Reserve AS mengakhiri rapat dua harinya pada hari Kamis (28/04) dini hari tadi dengan hasil tak mengubah suku bunga di level 0.25 persen - 0.5 persen, sesuai dengan prediksi konsensus sejak sebulan lalu. Tanpa adanya ekspektasi kenaikan tingkat suku bunga The Fed, pengumuman pasca rapat pun menjadi perhatian utama.

the_fed

Tanpa konferensi pers, dalam rilis kebijakannya, FOMC lebih memilih untuk mengabaikan isyarat yang pernah disinggung sebelumnya, yakni masalah perekonomian global dan perkembangan finansial yang masih dihadang tingginya risiko, daripada mencantumkan pernyataan bahwa para pejabat bank sentral AS itu akan mengawasi ketat situasi dunia. (Baca juga: 5 Poin Inti FOMC Maret)

Di samping itu, berikut beberapa poin pokok dari rapat FOMC di bulan April 2016 ini:

  • Kondisi pasar tenaga kerja masih terus meningkat sejak rapat FOMC terakhir (Maret), namun pertumbuhan aktivitas ekonominya melambat.
  • Belanja masyarakat tumbuh secara moderat bahkan pendapatan riil masyarakat mengalami kenaikan dalam tingkat yang solid.
  • Sektor perumahan meningkat cukup tinggi sejak awal tahun ini, namun investasi tetap perusahaan dan ekspor masih lemah.
  • Inflasi terus berjalan di bawah target 2 persen yang dipasang oleh komite. Hal ini diperkirakan sebagai sebuah refleksi penurunan harga energi dan kemerosotan harga impor non-energi. Sedangkan dasar pengukuran inflasi terbilang masih rendah.
  • Untuk melawan rendahnya inflasi seperti saat ini, The Fed memutuskan untuk mempertahankan rentang suku bunga di kisaran 0.25 persen sampai dengan 0.50 persen.
  • Semua anggota pemungutan suara di FOMC, kecuali Esther George, memilih untuk tetap tidak mengubah suku bunga. George lebih memilih untuk menaikkan tingat suku bunga AS ke kisaran 0.50 persen ke 0.75 persen.
  • Kebijakan moneter The Fed masih akomodatif, dan pertimbangan penentuan suku bunga pinjaman The Fed akan bergantung (seperti biasa) pada data ekonomi.
  • Pasar memandang kebijakan The Fed ini sebagai sentimen yang dovish atau setidaknya, pasif. Tak ada pernyataan The Fed yang menunjukkan bahwa bank sentral tersebut harus buru-buru menaikkan tingkat suku bunga. Namun, menyiratkan optmisme, para pejabat bank sentral AS mengakui masih ada sejumlah kelemahan namun tetap optimis pada pasar tenaga kerja dan kenaikan belanja konsumen.

Secara umum, The Fed menilai kondisi ekonomi Amerika Serikat pada bulan Maret lalu perlahan-lahan mulai berkembang meski hasil dalam data tercatat beragam. Para pejabat bank sentral AS mengakui masih ada sejumlah kelemahan namun tetap optimis pada pasar tenaga kerja dan kenaikan belanja konsumen. Komite FOMC menegaskan bahwa pihaknya akan menaikkan suku bunga secara bertahap. Pertemuan FOMC berikutnya dijadwalkan akan digelar pada tanggal 14-15 Juni 2016.

263641
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.