EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 152.200   |   GBP/USD 1.261   |   AUD/USD 0.664   |   Gold 2,301.64/oz   |   Silver 26.56/oz   |   Wall Street 38,664.73   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 11 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 11 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 19 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 19 jam lalu, #Saham AS

Inflasi AS Naik Sesuai Estimasi, Pasar Nantikan Pidato Yellen

Penulis

Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Rabu pagi waktu setempat merilis data CPI Desember yang naik sebanyak 0.3 persen.

Data fundamental pada hari Rabu (18/1) datang dari laporan Consumer Price Index AS selama bulan Desember yang naik sesuai estimasi. Namun, pergerakan mata uang Dollar AS terpantau cukup stabil di awal sesi New York malam ini. Investor masih menunggu pidato ketua The Fed, Janet Yellen, yang akan berpidato pada Kamis dini hari nanti.

Inflasi Konsumen AS Desember Naik

Biro Statistik Tenaga Kerja pada hari Rabu pagi waktu setempat merilis data CPI Desember yang naik sebanyak 0.3 persen, atau sesuai dengan estimasi ekonom melalui jajak pendapat dan masih lebih tinggi bila dibandingkan CPI periode November. CPI November hanya naik 0.2 persen.

Rumah tangga AS membayar lebih tinggi untuk kenaikan harga bahan bakar dan sewa properti pada bulan Desember lalu dan menutup kenaikan inflasi 2016 ke level tertinggi dalam kurun waktu 2.5 tahun. Hal tersebut sekaligus menjadi bukti trend inflasi konsumen terus bertumbuh sesuai harapan petinggi Bank Sentral.

Sementara itu, Core CPI atau hitungan laju inflasi yang tidak memasukan sektor makanan dan energi, tumbuh 0.2 persen di bulan Desember, atau sesuai dengan estimasi dan data pada periode sebelumnya.

Secara keseluruhan tahun 2016 lalu, inflasi konsumen tumbuh 2.1 persen atau menjadi kenaikan terbesar sejak 2014, naik cukup signifikan dari 0.7 persen di tahun 2015 lalu. Sedangkan Inflasi Konsumen Inti naik 2.2 persen sepanjang 2016 yang akhirnya mendorong The Fed menaikan suku bunga 25 basis poin bulan lalu. Kenaikan inflasi AS selama 2016 disebabkan oleh penguatan ekonomi secara makro serta didukung oleh kondisi pasar tenaga kerja yang stabil.

Trend inflasi di Negeri Paman Sam tampaknya akan tetap meningkat di tengah ekspektasi mengenai program stimulus fiskal yang ditawarkan Donald Trump. Terlebih, Presiden dari kubu partai Republik tersebut berencana akan membatasi impor produk murah dari China setelah resmi menjabat presiden AS nanti.

Pasca rilis data Inflasi Konsumen AS, Greenback terpantau bergerak menguat, sebagai imbas dari aksi profit-taking investor sekaligus memangkas pelemahan yang terjadi kemarin. Pada pukul 21:15 WIB, pair EUR/USD berada di level 1.0665; sedangkan GBP/USD berada di level 1.2284.

277229
Penulis

Pandawa punya minat besar terhadap dunia kepenulisan dan sejak tahun 2010 aktif mengikuti perkembangan ekonomi dunia. Penulis juga seorang Trader Forex yang berpengalaman lebih dari 5 tahun dan hingga kini terus belajar untuk menjadi lebih baik.