EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.87/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,111.43   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 1 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 1 jam lalu, #Saham AS

Investor Kecewa The Fed Tak Hawkish, Dolar Melorot

Penulis

"Jika The Fed naikkan suku bunga pada bulan Maret, maka kemungkinan kenaikan suku bunga hingga empat kali pada tahun 2017 makin besar," kata analis ini.

Seputarforex.com - Dolar AS tergelincir di sesi perdagangan Kamis (02/Feb) ini, setelah rapat FOMC memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga. Namun, meskipun kebijakan tersebut sudah banyak diekspektasikan, para investor tetap kecewa karena The Fed ternyata tidak memberikan petunjuk hawkish yang diharapkan.

dolar-as

Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang mayor, tergelincir ke angka 99.607, kembali mendekati low tujuh minggu di kisaran 99.430 yang tercapai pada hari Selasa lalu.

USD/JPY dibeli dengan harga 112.765 saat berita ini ditulis. Sedangkan beberapa saat setelah rilisnya pengumuman FOMC, USD/JPY menurun 0.2 persen ke angka 113.03. Sedangkan, EUR/USD naik 0.1 persen ke angka 1.07820 setelah laporan The Fed, dan diperdagangkan pada harga 1.0788 saat berita ini ditulis.


Tak Beri Petunjuk, Hanya Laporkan Data Positif

The Fed tidak memberikan sinyal secara eksplisit tentang kenaikan suku bunga maupun tentang tindakan selanjutnya. Namun, hasil rapat menyatakan bahwa sektor tenaga kerja AS masih solid, inflasi telah meningkat, dan kepercayaan ekonomi pun bangkit. Dampak kebijakan proteksionisme Trump serta komentar presiden sensasional tersebut tentang mata uang, masih menjadi perhatian para trader.

"Seiring dengan berakselerasinya ekonomi AS, sejumlah pihak yakin bahwa pemerintah AS mungkin masih bisa menoleransi Dolar yang masih kuat. Akan tetapi, saya pribadi kurang sependapat. Saya kira pemerintahan AS tidak bisa menoleransi hal itu (penguatan Dolar)," kata Masafumi Yamamoto, Kepala Ahli Strategi Forex di Mizuho Securities. "Proteksionisme dan harapan stimulus masih saling tarik," kata Yamamoto.


Pasar Skeptis?

The Fed telah membuat perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali untuk tahun 2017. Namun, meskipun data-data ekonomi sangat mendukung untuk kenaikan suku bunga, hasil survei CME Group's FedWatch Tool menunjukkan bahwa keyakinan pasar hanya kurang dari 50 persen.

"Jika The Fed benar-benar bergerak pada bulan Maret, maka kemungkinan kenaikan suku bunga hingga empat kali pada tahun 2017 makin besar, dan selama data mendukung, kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali pun masih sangat mungkin." kata Rick Rieder, Kepala kantor pengelola investasi BlackRock Inc. kepada Reuters.

277471
Penulis

Sudah aktif berkecimpung di dunia jurnalistik online dan content writer sejak tahun 2011. Mengenal dunia forex dan ekonomi untuk kemudian aktif sebagai jurnalis berita di Seputarforex.com sejak tahun 2013. Hingga kini masih aktif pula menulis di berbagai website di luar bidang forex serta sebagai penerjemah lepas.