EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,302.41/oz   |   Silver 26.90/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,103.08   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 51 menit lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 53 menit lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 53 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 55 menit lalu, #Saham AS

Krisis Politik Di Italia Dorong Yen Menguat

Penulis

Krisis politik di Italia yang mengancam keutuhan Uni Eropa menjadi kunci pergerakan pasar hingga mendorong Yen menguat sejak awal pekan.

Seputarforex.com - Mata uang Yen menguat kembali pada awal sesi perdagangan hari Selasa ini (29/Mei), dikarenakan pasar panik akan gejolak politik di Zona Euro. Sementara itu, Yen mengabaikan data-data ekonomi yang agak mengecewakan.

Pasangan USD/JPY melorot 0.38% dalam perdagangan intraday ke 108.99; sedangkan EUR/JPY minus 0.34% ke 126.76, level terendah sejak Juni 2017. Yen menguat pula versus Poundsterling, dengan GBP/JPY menurun 0.30% ke 145.15 saat berita ditulis.

 

Risiko Politik Euro Dorong Yen Menguat

 

 

Ketenagakerjaan Flat, Inflasi Melorot

Japan Statistics Bureau melaporkan Tingkat Pengangguran di Jepang stagnan pada 2.5% pada bulan April. Pada periode yang sama, Japan Institute for Labour menyatakan Jobs/Application Ratio stagnan pada 1.59; padahal diekspektasikan naik ke 1.60.

Laporan tersebut merupakan data mengecewakan kesekian yang dirilis Jepang mengenai kondisi perekonomian dalam beberapa pekan belakangan. Pada Jumat lalu, inflasi konsumen (CPI) di Tokyo untuk bulan Mei (preliminer) dilaporkan menurun dari 0.5% YoY ke 0.4% YoY. Pertengahan bulan ini, inflasi konsumen Jepang secara keseluruhan untuk bulan April menurun ke 0.6% YoY dari 1.1% di periode sebelumnya.

 

Inflasi Jepang

 

Krisis Politik Di Italia Menguntungkan Yen

Terlepas dari itu, Yen tetap menguat terhadap mata uang-mata uang mayor, lantaran peningkatan risiko dalam kondisi geopolitik dunia. Meski ketegangan dagang antara AS dan China telah mereda, tetapi pertemuan Presiden Donald Trump dan Kim Jong-Un ditinjau ulang dan kekhawatiran tentang keutuhan Uni Eropa kembali mencuat.

Drama politik di Italia berubah menjadi ancaman bagi eksistensi mata uang Euro, setelah dua partai anti-Uni Eropa menyiratkan kemungkinan untuk berkoalisi. Jika koalisi terjadi, maka pemilu Italia berikutnya (yang akan jatuh pada Musim Gugur tahun ini atau awal tahun depan) bisa berubah menjadi referendum de facto mengenai keanggotaannya dalam Uni Eropa dan Zona Euro.

"Kelemahan Euro merupakan faktor kunci di balik kekuatan Yen. Pada gilirannya, kekuatan Yen secara relatif terhadap Euro, mendongkraknya terhadap Dolar," ujar Shusuke Yamada, pimpinan strategi FX Jepang di Bank of America Merrill Lynch.

283857
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.