Seputarforex - Pada hari Rabu (12/Agustus), Reserve Bank of New Zealand mempertahankan suku bunga acuan pada level 0.25 persen atau telah sesuai dengan ekspektasi sebelumnya. Dalam statement terbarunya, Komite Kebijakan Moneter RBNZ menyetujui perluasan program pembelian asset (LSAP) senilai $100 miliar.
Disamping program LSAP yang pengukurannya bergantung pada prospek tingkat inflasi dan pasar tenaga kerja, RBNZ juga membuka berbagai kemungkinan lain termasuk suku bunga negatif, pendanaan bank-bank ritel, serta pembelian aset apabila diperlukan.
RBNZ Masih Menyoroti COVID-19
Dalam statement yang dipublikasikan pagi ini, RBNZ masih menyoroti pandemi COVID-19 yang membuat pertumbuhan ekonomi terhambat. Bank Sentral New Zealand itu tidak memungkiri bahwa gangguan ekonomi yang parah akibat pandemi masih akan berlanjut.
Perubahan terhadap prospek domestik dan global sangat bergantung pada penanganan penyebaran virus, mengingat saat ini pemerintah setempat kembali melakukan lockdown di Auckland. Penerapan lockdown tahap II tersebut dikhawatirkan dapat kembali menghambat selera belanja konsumen dan memukul sektor bisnis.
Secara garis besar, RBNZ berkomitmen untuk tetap memberi dukungan berkelanjutan bagi kegiatan ekonomi domestik yang terdampak krisis COVID-19. Bank Sentral secara jangka panjang juga tetap memberikan manfaat atas penerapan suku bunga rendah.
NZD/USD Semakin Terpuruk
Pernyataan RBNZ yang cenderung dovish menekan pergerakan Dolar NZ terhadap Dolar AS. Pair NZD/USD saat ini berada di kisaran 0.6544, melemah 0.28 persen dari harga Open harian. Pelemahan pasangan mata uang tersebut sudah terjadi sejak awal pekan, sebagian besar karena sentimen negatif atas penerapan lockdown di Auckland dan profit-taking investor dari posisi Long Dolar NZ.