EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 38 detik lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 1 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 1 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 2 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 7 jam lalu, #Saham AS

Swiss Naikkan Suku Bunga Jumbo, USD/CHF Tertekan

Penulis

Swiss National Bank menaikkan suku bunga sebesar 50 bps sekaligus, mengesampingkan krisis Credit Suisse yang merebak baru-baru ini.

Seputarforex - Dolar AS menjadi mata uang pecundang dalam perdagangan hari Kamis (23/Maret). Setelah terpukul pasca pengumuman hasil rapat FOMC pada dini hari tadi, USD tertekan lebih lanjut oleh pengumuman bank sentral Swiss dan Inggris pada sesi Eropa. USD/CHF jatuh sekitar 0.5% sampai kisaran 0.9130, sedangkan GBP/USD menanjak sekitar 0.5% sampai level tertinggi sejak awal Februari.

USDCHF DailyGrafik USD/CHF Daily via TradingView

Swiss National Bank (SNB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin dari 1.00% ke 1.50%, sesuai dengan ekspektasi konsensus. Ini merupakan kenaikan suku bunga keempat kalinya yang dilaksanakan demi menekan laju inflasi Swiss.

Laju inflasi Swiss tercatat sebesar 3.4% (Year-over-Year) pada Februari 2023. Angka itu jauh melampaui estimasi konsensus maupun para pengambil kebijakan moneter Swiss.

Proyeksi SNB terbaru menunjukkan estimasi inflasi akan mulai menurun dalam bulan-bulan mendatang, tetapi masih lebih tinggi dari target mereka. Proyeksi inflasi rata-rata 2.6% pada 2023, kemudian baru turun ke 2% pada 2024 dan 2025. Padahal, SNB telah memasang target inflasi dalam rentang 0% sampai 2%.

SNB hari ini menegaskan pula bahwa suku bunga dapat naik lebih lanjut demi menjamin pencapaian target inflasi dalam jangka menengah. Mereka mengakui adanya risiko perlambatan ekonomi dalam lingkungan suku bunga yang tinggi, tetapi yakin tingkat pengangguran akan tetap rendah.

SNB menjadi sorotan pasar belakangan ini dalam kaitannya dengan krisis yang membelit salah satu bank terbesar asal Swiss, Credit Suisse. SNB mengulurkan pinjaman hingga 50 miliar franc Swiss demi menalangi Credit Suisse, sekaligus memfasilitasi akuisisi UBS atas bank multinasional tersebut. Namun, krisis Credit Suisse agaknya tak memengaruhi kebijakan suku bunga SNB.

Pernyataan kebijakan SNB terbaru mengesampingkan masalah Credit Suisse, bahkan tidak membahas risiko instabilitas sektor perbankan sama sekali. Pernyataan tersebut hanya menyebutkan, "Kebijakan yang diumumkan pada akhir pekan oleh pemerintah federal, FINMA, dan SNB telah menghentikan krisis itu."

Download Seputarforex App

299188
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.