EUR/USD 1.079   |   USD/JPY 153.520   |   GBP/USD 1.259   |   AUD/USD 0.663   |   Gold 2,324.06/oz   |   Silver 27.64/oz   |   Wall Street 38,852.27   |   Nasdaq 16,349.25   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 64,031.13   |   Ethereum 3,137.25   |   Litecoin 81.38   |   NFP yang lebih lemah dan sikap dovish Powell dapat merevitalisasi penjual dolar As, 14 jam lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF melayang di sekitar level 0.9050 jelang pernyataan ketua SNB Jordan, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD belum berhasil melewati rintangan utama di sekitar level 1.2550, 14 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD tetap bertahan di bawah level 1.3700, fokus pada pidato the Fed, data IMP Kanada, 15 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Edwin Soeryadjaya diam-diam kembali beli saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) sebesar 2.05 juta lembar, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE) mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 hingga 13.5 juta unit, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Nusantara Gemilang Tbk. (CGAS) membukukan pendapatan sebesar Rp130.41 miliar pada kuartal I/2024, naik 34.95%, 22 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.2% menjadi 5,162, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,019 pada pukul 19:18 ET (23:18 GMT). Dow Jones naik 0.2% menjadi 38,897, 22 jam lalu, #Saham AS

Virus Corona Mendunia, Dolar Australia Jatuh Ke Terendah 11 Tahun

Penulis

Sejumlah insiden menggarisbawahi ketidaksiapan berbagai negara dalam menangani wabah virus Corona, sehingga penyebaran dikhawatirkan bakal makin masif.

Seputarforex.com - Dolar Australia tumbang lagi hingga sekitar 0.5 persen ke kisaran 0.6585 terhadap Dolar AS dalam perdagangan hari ini (24/Februari), rekor terendahnya sejak bulan Maret 2009. Pelaku pasar semakin tak berminat mengoleksi aset berisiko lebih tinggi seperti Aussie, di tengah makin meluasnya sebaran wabah virus Corona.

AUDUSD DailyGrafik AUD/USD Daily via Tradingview.com

Jumlah kasus infeksi wabah virus Corona COVID-19 tercatat meningkat signifikan di Korea Selatan dan Italia selama beberapa hari terakhir. Banyak penderita baru tidak memiliki hubungan apa pun dengan China maupun orang yang pernah mengunjungi China, sehingga membangkitkan kecemasan tentang eskalasi penyebaran virus dalam waktu dekat.

Stephen Innes dari AxiCorp mengatakan kepada News.com.au, "Aspek paling menggegerkan dari virus yang menyebar dengan cepat ke luar Wuhan adalah (virus) ini muncul pada pasien yang tak memiliki koneksi apa pun dengan China maupun kota Wuhan... mengisyaratkan bahwa situasi akan menjadi sangat problematik dan kondisi pasar bisa memburuk secara eksponensial pekan ini."

Sementara itu, beberapa insiden menggarisbawahi ketidaksiapan berbagai negara dalam menangani wabah virus Corona, termasuk negara-negara maju. Antara lain temuan dua penderita positif COVID-19 di Australia, padahal keduanya telah dinyatakan lolos tes di Jepang selepas turun dari kapal karantina Diamond Princess. Keputusan US State Department untuk memulangkan 14 warganya dari Diamond Princess lewat penerbangan komersil biasa bersama penumpang umum -bertentangan dengan rekomendasi US Centers for Disease Control and Prevention (CDC)- juga dikritik keras oleh banyak pihak.

Merespons beragam perkembangan tersebut, indeks bursa utama Australia tumbang hingga nyaris 2 persen. Kemerosotan selaras dengan aksi jual di bursa saham AS dan Eropa pada hari Jumat, karena semakin banyak perusahaan yang diperkirakan bakal gagal mencapai target laba kuartal ini gegara imbas wabah. Sentimen risk-off pun turut menekan nilai tukar Dolar Australia dan Dolar New Zealand.

292105
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.