EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,302.37/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 12 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 18 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 18 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 18 jam lalu, #Saham AS

Bangkit 2 Hari Beruntun, Bias Dolar AS Cenderung Netral

Penulis

Pengumuman dari beberapa bank sentral utama pekan lalu telah mendorong risk aversion yang menopang USD.

Greenback bangkit dua hari berturut-turut versus major currencies pada akhir pekan lalu. Pengetatan moneter yang lebih agresif oleh bank sentral utama, termasuk Bank of England, justru mendorong aksi penghindaran risiko atau risk aversion yang mendongkrak Dolar AS.

Sehingga, Indeks Dolar (DXY) berhasil membukukan rebound 0.56% secara mingguan pada penutupan perdagangan Jumat (23/Juni). Pergerakan tersebut sekaligus mematahkan pelemahan 3 pekan beruntun yang dialami Indeks Dolar sebelumnya. Akan tetapi, sejak 1 Juni atau secara bulanan, DXY masih tercatat melemah 1.40%.

 

DXY Daily

Di bawah ini adalah setup Fibonacci Retracement jangka pendek/menengah yang mengambil level terendah dan tertinggi upswing dari pertengahan April hingga akhir Mei.

DXY DAILY

Untuk sementara ini, Dolar AS terhindar dari ancaman aksi jual di bawah level keseimbangan jangka pendek/menengah, tapi dengan bias teknikal yang cenderung netral. DXY masih bergerak di atas kurva MA-50, sedangkan indikator RSI belum berhasil keluar dari teritori negatif.

 

DXY H4

Di bawah ini adalah setup Fibonacci Retracement jangka pendek yang mengambil level tertinggi dan terendah downswing dari akhir Mei hingga 22 Juni.

DXY H4

Pada dasarnya, apa yang terlihat dari pemetaan time frame H4 sejalan dengan Daily. Dolar AS memang mengkonfirmasi fase retracement setelah naik menembus 102.57 (23.6% retracement). Namun, DXY masih memerlukan lebih banyak dorongan agar bisa melewati level keseimbangan yang berada di rentang 103.31 sampai 103.63 (50% - 61.8% retracement).

 

Hingga pukul 08:37 WIB di awal pekan ini (26/Juni), DXY terkoreksi 0.12% di kisaran level 102.74.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Buge Satrio
299511
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.