EUR/USD 1.072   |   USD/JPY 156.820   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.656   |   Gold 2,296.89/oz   |   Silver 26.65/oz   |   Wall Street 37,815.92   |   Nasdaq 15,983.08   |   IDX 7,234.20   |   Bitcoin 63,841.12   |   Ethereum 3,215.43   |   Litecoin 83.52   |   USD/CHF berada di atas level 0.9100, perhatian tertuju pada keputusan kebijakan The Fed, 13 jam lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling Kesulitan menemukan arah menjelang keputusan the Fed, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Fokus pada data Inflasi dan PDB zona Euro jelang peristiwa-peristiwa penting minggu ini, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Penjualan ritel Jerman naik 0.3% YoY di bulan Maret versus -2.7% sebelumnya, 13 jam lalu, #Forex Fundamental   |   PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk melakukan divestasi atau pelepasan unit bisnis GoTo Logistics (GTL), 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan penurunan pendapatan pada kuartal I/2024, turun 2.13% menjadi Rp81.2 triliun, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) akan melaksanakan RUPS pada 3 Mei 2024 yang diperkirakan memutuskan alokasi dividen, 20 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,144, sementara Nasdaq 100 mendatar di 17,908 pada pukul 19:09 ET (23:09 GMT). Dow Jones turun sedikit menjadi 38,543, 20 jam lalu, #Saham AS

Dolar Merosot 3 Pekan Beruntun, Level Keseimbangan Terancam

Penulis

Berhasil rebound di akhir pekan, namun Dolar AS masih mencatatkan pelemahan dalam 5 hari perdagangan terakhir.

Dolar berhasil rebound pada Jumat (31/Maret) yang merupakan penutup perdagangan Maret 2023. Sebagian analis berpendapat bahwa bangkitnya Greenback termasuk wajar karena aksi ambil untung (profit taking) di akhir bulan, terutama setelah reli Euro dan Pound versus Dolar AS dalam 5 pekan terakhir.

Indeks Dolar (DXY) menguat 0.41 persen. Namun di sepanjang pekan, DXY mencatat pelemahan 0.51 persen. Ini menempatkan DXY di jalur pelemahan 3 pekan secara berturut-turut, di tengah meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan global yang mendorong sentimen terhadap aset berisiko.

 

DXY Daily

Hampir tak ada yang berubah seperti pekan lalu. Kondisi teknikal DXY tetap sama, di mana bias jangka pendek masih berisiko bearish. Indeks bergerak di bawah kurva MA-50 dengan indikator RSI yang berada di teritori negatif.

DXY DAILY

Peluang untuk memperpanjang rebound tentu saja masih terbuka. Tapi, skenario ini juga rentan terhadap aksi jual susulan apabila DXY gagal mengejar breakout MA-50. Level tersebut bertindak sebagai resistance dinamis terdekatnya.

 

DXY Weekly

Seperti yang terlihat dari grafik di bawah ini, DXY merosot 3 pekan beruntun mengancam level keseimbangan jangka menengah di kisaran 50 persen fibo retracement.

DXY WEEKLY

Yang barangkali juga layak dicermati adalah posisi indikator RSI karena masih menukik lebih dalam di area negatif. Ini memperbesar risiko penurunan menembus level keseimbangan tersebut.

Sekarang, saya ingin mengajak Anda untuk sejenak mengamati apa yang terjadi pada DXY dalam skala lebih panjang, yakni 6 bulanan. Tapi harap dicatat, ini hanyalah wacana sambil lalu saja, tidak untuk mempengaruhi trading plan Anda, mengingat sebagian besar dari kita lebih banyak terlibat dalam perdagangan intraday atau day trading ketimbang jangka panjang.

DXY MONTHLY

Grafik DXY 6 bulanan tersebut menjadi fakta teknikal yang bagi saya cukup mengejutkan. Di sepanjang semester kedua 2022, Dolar AS justru dilanda aksi jual yang masif. Padahal, saat itu kita mungkin sama-sama mengetahui bahwa ekspektasi laju kenaikan suku bunga Federal Reserve masih membayangi sentimen pasar. Sehingga, di atas kertas, seharusnya kita melihat candlestick yang menyiratkan aksi beli. Tapi nyatanya? Justru terbentuk Bearish Pin Bar dengan upper shadow yang terbilang lumayan panjang.

Tapi sekali lagi, ini sekedar informasi selingan saja. Tidak untuk mempengaruhi trading plan jangka pendek Anda.

Download Seputarforex App

Arsip Analisa By : Buge Satrio
299221
Penulis

Buge Satrio Lelono memiliki latar belakang pendidikan IT dan mengenal forex sejak tahun 2003 ketika platform Metatrader masih versi 3. Setelah berlatih di akun demo selama beberapa tahun dan mencoba berbagai teknik trading, Buge menekuni forex secara full-time sejak awal 2014. Kini aktif trading mengandalkan pengamatan Price Action, Ichimoku Kinko-hyo, Trading Plan, dan pengendalian risiko tak lebih dari 1 persen.