EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,315.04/oz   |   Silver 27.47/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 41 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 41 menit lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 42 menit lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 44 menit lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 03 Desember: Dari SIDO Hingga ASII

Penulis

Setelah rilis data Inflasi Indonesia yang masih cukup lemah dan terlihat aksi jual bersih Asing di pasar reguler, apakah IHSG berpotensi mempertahankan kenaikannya? Simak pula saham-saham pilihan kami

IHSG View

Angka inflasi di bulan November berada di level 3.0% (YoY), di bawah konsensus 3.06% (YoY). Hal ini menjadi indikasi bahwa kondisi Demand Supply pada ekonomi Indonesia belum sepenuhnya membaik. Meski demikian investor domestik melakukan bargain hunting pada (02/Desember) dengan Asing masih melakukan jual bersih Rp147 miliar. Pada perdagangan (02/Desember), IHSG naik 1.97% ke level 6,130.

Beberapa sektor yang mendorong kenaikan IHSG bisa lihat di bawah ini:

Macro View

Bank Indonesia (BI) mencatat defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) naik menjadi USD8.4 miliar atau 3.0% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal kedua 2019. Angka defisit ini naik dari USD7 miliar atau 2.6% dari PDB pada kuartal pertama.

Daily Outlook

Sepekan ini investor akan mengamati data-data ekonomi yang berasal dari Amerika Serikat (AS). Sementara di domestik setelah rilis inflasi, data ekspor dan impor akan menjadi acuan selanjutnya untuk katalis domestik. Namun jual Asing yang masih terlihat di pasar domestik harus dijadikan sinyal waspada bagi seluruh investor. Untuk hari ini, setelah kemarin bergerak strong bullish, IHSG akan memiliki peluang untuk konsolidasi normal.

Berita Emiten

Perusahaan pengolahan rumput laut kering olahan Asia Sejahtera Mina (AGAR) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (2/Desember). Perusahaan ini meraup dana segar Rp27.5 miliar dari perhelatan initial public offering (IPO). Perusahaan penyedia bahan baku agar-agar dan karagen ini akan menggunakan 77.2% dana IPO untuk modal kerja, seperti menambah persediaan, menambah piutang dan deposit. Deposit diperlukan mengingat sebagian besar penjualan AGAR adalah ekspor, yang rawan terpengaruh fluktuasi mata uang asing.

Mandom Indonesia (TCID) merasakan kompetisi pasar kosmetik semakin ketat. Belum lagi ada risiko nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar AS. Karena itu, mereka mengaku kesulitan memenuhi target kinerja awal yang sudah ditetapkan. Semula, Mandom membidik pertumbuhan bisnis sekitar 5.0%-10% (YoY) tahun ini. Tahun lalu, perusahaan berkode saham TCID di BEI tersebut membukukan penjualan bersih Rp2.65 triliun. Kalau masih berpegang pada target awal, mestinya capaian penjualan bersih 2019 berkisar antara Rp2.78 triliun hingga Rp2.92 triliun.

Teknikal

Berdasarkan analisa pada grafik di bawah ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

  • Indeks Overall Trend Short Term: Bullish
  • Price: Naik
  • Volume: Beli
  • Sinyal: Resistance MA20

Ulasan Saham 03 November: Dari SIDO

  • Range IHSG: 6,020 – 6,080
  • Prediksi: Bullish

 

Saham-Saham Pilihan

1. Industri Jamu dan Farmasi (SIDO)

Last Price: 1,295

Tren Potensial: Rebound

Harga bergerak di atas upper band Bollinger bands, volume beli cukup tinggi dan diikuti dengan kenaikan harga. RSI 71.6%. MA5 sendiri memotong ke atas MA9.

Action: Hold

  • TP: 1,350 dan 1,400
  • Support: 1,270
  • Cut Loss: 1,230
  • Area Buy: 1,270-1,285

 

2. Sarana Menara Nusantara (TOWR)

Last Price: 760

Tren Potensial: Uptrend

Rounding bottom short term, diikuti dengan volume beli tertinggi dalam sepekan terakhir, upper band Bollinger bands.

Action: Buy on Weakness (BoW)

  • TP: 770 dan 790
  • Support: 720
  • Cut Loss: 700
  • Area Buy: 720-730

 

3. Kalbe Farma (KLBF)

Last Price: 1,570

Tren Potensial: Reversal-Bullish

Harga kembali di atas MA200, diikuti dengan volume beli dan perpotongan MA5 di atas MA200 dan MA20.

Action: Hold

  • TP: 1,600 dan 1,640
  • Support: 1,525
  • Cut Loss: 1,480
  • Area Buy: 1,530-1,550

 

4. Astra Internasional (ASII)

Last Price: 6,500

Tren Potensial: Rebound

Mulai bergerak di atas MA5 dan MA9. Indikator RSI 42.8% setelah sebelumnya oversold. Didukung oleh volume beli yang mulai bergerak naik.

Action: Hold

  • TP: 6,700 dan 6,750
  • Support: 6,400
  • Cut Loss: 6,350
  • Area Buy: 6,400-6,425

Arsip Analisa By : Aditya Putra
291159
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.