EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,306.07/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   Para trader valas sudah menantikan data inflasi minggu depan, 18 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS bertahan pada kenaikan pemulihan karena pasar menilai Komentar the Fed, 18 menit lalu, #Forex Fundamental   |   AUD/JPY melayang di sekitar level 102.00 di tengah RBA yang kurang hawkish, 19 menit lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF membukukan kenaikan moderat di atas level 0.9080 karena pernyataan hawkish the Fed, dolar AS menguat, 20 menit lalu, #Forex Teknikal   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 7 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 7 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 7 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 05 Desember: Menu Trading Saham Hari Ini

Penulis

Pengaruh Yield Curve AS berpotensi menekan IHSG. Sampai kapan sinyal pelemahan ini akan berlangsung?

IHSG View

Di tengah jenuh beli dari sisi teknikal, indeks masih dapat kembali menguat. Rupiah terus naik terhadap USD, meski pasar regional dan global masih berhati-hati mengantisipasi perkembangan hubungan dagang antara AS-China. Pada hari Selasa (04/12), IHSG ditutup menguat +0.56% di level 6,152.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada kenaikan IHSG adalah:

  1. Infrastruktur: +1.63%
  2. Industri Dasar: +1.66%
  3. Keuangan: +0.75%

 

Macro View

JP Morgan masih memandang overweight pasar saham Indonesia di tahun 2019. Tahun depan, bank asal Amerika Serikat (AS) tersebut memproyeksi pertumbuhan laba indeks saham bisa mencapai 14%. Dalam laporannya, JP Morgan melihat pertumbuhan laba di 2019 akan didorong oleh sejumlah faktor, di antaranya adalah pengeluaran pemilu yang diproyeksi mendorong permintaan domestik, dan tingkat inflasi yang masih cenderung rendah sehingga turut memperkuat daya beli.

 

Komentar: Yield Curve Inversion, Dolar Tertekan, Perlambatan Ekonomi Global

Pasar saham AS terkoreksi cukup dalam semalam, terutama disebebkan oleh Treasury Yield 2-tahunan yang memotong ke atas Yield 3-tahunan (Yield Vurve inversion). Hal ini menandakan bahwa ekonomi bisa bergerak ke fase resesi. Tekanan perlambatan bisa menekan Dolar AS dan pasar saham, karena laba perusahaan akan diperkirakan turun. Melemahnya USD membuat Rupiah menguat dan ini tentu positif bagi IHSG. Namun harga indeks harian untuk sementara waktu akan mengikuti bursa saham global yang melemah.

 

Teknikal

Indeks mulai kembali kuat di level 6,000, berada di upper band secara Bollinger Bands. MA5 telah memotong ke atas MA200, dan seharusnya ini menjadi bullish pattern bagi indeks. Meski demikian, RSI dan Stochastics jenuh beli, jadi wajar jika nanti indeks akan mengalami koreksi kecil sementara waktu ini.

Ulasan Saham 05 Desember: Menu Trading

Jakarta Composite Index Snapshot

Range IHSG: 6,050-6,120

Prediksi: Bearish

 

Saham-Saham Pilihan

1. UNTR (United Tractor)

Last Price: 29,825

Sinyal reversal mulai terlihat, posisi support bottom. Harga kembali ditradingkan di atas MA5, diikuti dengan volume beli.

Action: Buy

  • TP: 30,500 dan 31,250
  • Support: 29,000
  • Cutloss: 28,650
  • Area Buy: 29,000-29,150

 

2. PGAS (Perusahaan Gas Negara)

Last Price: 2,090

MACD Golden Cross, dengan diikuti oleh volume beli yang cukup tinggi. Harga kembali ditradingkan di atas MS5 dan MA20.

Action: Buy

  • TP: 2,110 dan 2,230
  • Support: 2,000
  • Cutloss: 1,925
  • Area Buy: 2,000-2,020

 

3. SSMS (Sumber Mas Sawit Sarana)

Last Price: 1,200

RSI dan Stochastics rebound, harga berada di middle band secara Bollinger Bands. Volume beli meningkat, harga berpotensi memotong ke atas MA50.

Action: Hold

  • TP: 1,225 dan 1,235
  • Support: 1,180
  • Cutloss: 1,150
  • Area Buy: 1,180-1,200

 

4. TINS (Timah)

Last Price: 700

Harga dalam posisi Uptrend, higher high support dan volume beli cukup tinggi (tertinggi dalam 8 bulan terakhir). Harga juga berada di atas MA50.

Action: Hold

  • TP: 720 dan 750
  • Support: 635
  • Cutloss: 620
  • Area Buy: 645-660

Arsip Analisa By : Aditya Putra
286472
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.