Beli Saham GOTO? Awasi Level 232
284
|
IHSG View
Indeks masih bergerak flat dalam perdagangan kemarin, investor masih cukup berjaga melihat jika ada katalis positif yang akan muncul kedepannya. Hasil kemarin cukup tertahan akibat koreksi sektor aneka industri (-0.96%) merespon data penjualan mobil yang negatif.
Beberapa sektor yang mendukung kenaikan IHSG bisa lihat dibawah ini:
- Pertanian +0.62%
- Barang Konsumsi +0.29%
- Infrastruktur +1.81%
Macro View
Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service dalam laporan tahunan terbarunya pada Rabu (13/2) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan turun di bawah 5% pada periode 2019-2020. Penurunan tersebut terjadi lantaran arus alokasi pengeluaran pemerintah Indonesia yang lebih moderat dan melambatnya laju pembangunan infrastruktur. Tapi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) ini masih lebih kuat dibandingkan dengan rata-rata negara yang sama-sama mendapatkan peringkat Baa2 atau prospek stabil dari Moody’s.
Komentar: Rilis Data Balance Of Trade, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Oleh Moody’s
Neraca perdagangan di bulan Januari prediksi akan minus $1.5 miliar, sementara berita negatif berasal dari Moodys yang menyatakan ekonomi Indonesia hanya akan bertumbuh sekitar 5% di 2019-2020. Untuk eksternal, setelah data terbaru penjualan ritel AS dibawah estimasi, selanjutnya fokus investor akan menuju consumer confidence. Sejauh ini, kami melihat IHSG kurang merespon data ekonomi AS. Kami melihat dengan telah turunnya indeks sejak sepekan terakhir ini dan level RSI telah memasuki area jenuh jual, maka ada peluang untuk IHSG rebound terbatas hari ini.
Teknikal
IHSG mendekati MA50 sebagai next supportnya jika ternyata gagal bertahan di level 6,400. Menuju 6,300-an seharusnya indeks sudah dalam posisi jenuh jual yang membuat volume koreksi akan semakin minim. Hal ini semakin diperkuat oleh level indeks yang berada di lower band Bollinger Band. RSI 44.3%.
Jakarta Composite Index Snapshot
Range IHSG: 6,360-6,440
Prediksi: Bullish
Saham-Saham Pilihan
1. PGAS (Perusahaan Gas Negara)
Last price: 2,460
Berhasil Rebound dengan ditradingkan di atas garis MA5, fase koreksi terhenti. RSI 55.5% (jenuh beli) begitu pula dengan Stochastic.
Action: Hold
- TP: 2,510 dan 2,540
- Support: 2,340
- Cutloss: 2,300
- Area Buy: 2,350-2,370
2. BRPT (Barito Pacific)
Last price: 2,700
MACD Golden Cross, volume beli kembali mencatat kenaikan tertinggi, berada di upper band secara Bollinger Band. strong bullish jangka pendek.
Action: Hold
- TP: 2,850 dan 3,000
- Support: 2,440
- Cutloss: 2,380
- Area Buy: 2,480-2,500
3. BNGA (Bank CIMB Niaga)
Last price: 1,215
MACD gagal terkonfirmasi Death Cross, RSI 57.4% (flat). Harga ditradingkan di MA5 dan belum terlihat perpotongan di bawah garis MA20 maupun MA50.
Action: Sell on Strength
- TP: 1,250 dan 1,280
- Support: 1,170
- Cutloss: 1,140
- Area Buy: 1,170-1,200
4. ERAA (Erajaya Swasembada)
Last price: 1,950
RSI sangat jenuh jual (12.4%), harga sudah dibawah lower band bollinger band dengan volume jual mulai berkurang. Jika Rebound akan memantul mendekati garis MA5.
Action: Speculative Buy
- TP: 2,190 dan 2,300
- Support: 1,930
- Cutloss: 1,900
- Area Buy: 1,950-1,970