EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,317.98/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 6 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 6 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 6 jam lalu, #Saham AS

Ulasan Saham 9 Mei: Data PDB Suram, IHSG Dalam Tekanan

Penulis

IHSG kami prediksi sideways, Data PDB berada di bawah ekspektasi analis (-0.12%) yoy, sementara kinerja bursa global yang positif akan menahan tekanan pelemahan IHSG yang masif.

Post from US Market Recap

Bursa saham AS secara umum ditutup menguat, (08/05), DJIA +0.45%, S&P 500 +0.32%, dan NASDAQ +0.40%. di tengah kenaikan harga minyak, setelah rilis data pekerjaan AS bulan April yang meleset dari harapan. Data Non Farm Payrolls menunjukkan penciptaan 160,000 pekerjaan baru, jauh di bawah prediksi 202,000 pekerjaan. Sedangkan tingkat pengangguran memenuhi harapan dengan stabil di 5.0%. Sementara minyak mentah AS diperdagangkan sekitar 0.7% lebih tinggi setelah laporan mingguan Baker Hughes menunjukkan jumlah rig minyak aktif berkurang sebanyak 4, memperpanjang penurunan menjadi 7 pekan beruntun.

Harga minyak WTI, 1.9%, $45.51

Gold Spot, -0.21%, 1,286.25

CPO, -0.03%, 2,628

USD/IDR, 13,231, ytd -4.47%

Update Ekonomi:

  • Pekan ini investor akan mengamati data-data yang berasal dari ekonomi China, seperti CPI, dan PPI, ada pula industrial production di China. Jobless claim dan retail sales di AS juga akan mendapat tempat perhatian di mata para investor global.

Update Ekonomi Domestik:

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2016 mencapai 4,92 persen. Tingkat pertumbuhan ekonomi ini di bawah prediksi pelaku pasar yang mencapai di atas 5 persen. PDB (produk domestik bruto) atas dasar harga konstan adalah Rp 2.262,6 triliun. Sementara PDB atas dasar harga berlaku adalah Rp 2.947 triliun.

Prediksi IHSG Hari Ini

Ulasan Saham 9 Mei: Data PDB Suram, IHSG Dalam

IHSG kami prediksi sideways, Data PDB berada di bawah ekspektasi analis (-0.12%), asing terlihat lebih dulu keluar dari pasar saham Indonesia sejak sepekan terakhir, seusai libur panjang investor domestik akan mengikuti asing yang akan menjual saham, laporan keuangan bank besar seperti Bank Mandiri dan BCA akan menjadi perhatian investor, sementara kinerja bursa global yang positif akan menahan tekanan pelemahan IHSG yang masif. EIDO +0.40%.

IHSG: Sideways, S: 4,746 R: 4,861

IHSG sudah berada di bawah MA20 dan MA50, harap berhati-hati untuk signal bearish IHSG yang sudah terlihat, pergerakan IHSG yang tepat dibawah MA20 dan MA50 terjadi ketika bulan Januari 2016, sesaat setelah pengumuman data PDB IHSG terus menanjak hingga bulan April lalu, potensi jenuh beli diwaspadai dengan kinerja PDB Indonesia yang underperform, dengan rentang RSI yang bergerak cukup flat menandakan pergerakan pasar wait and see.

Saham-saham sektor keuangan khususnya perbankan masih mengalami tekanan, sektor properti juga tidak terlalu baik dengan laporan marketing sales di 1Q16 yang dibawah ekspektasi, seperti CTRA dan BSDE. BMRI waspadai area 9,300, jika tembus bisa menuju 9,250. Sedangkan BBRI masih bearish dan menguji area 10,350-10,375, dibawah itu masih bearish. WSKT masih cukup kuat, sedangkan ELSA cum date dividen hari ini bisa meningkat harga sahamnya.

Selebihnya...

Tidak tercapainya pertumbuhan ekonomi dilevel 5% pada kuartal I 2016 lebih didorong oleh belum kembalinya harga-harga komoditas internasional ke level terbaiknya, sehingga membuat barang-barang utama ekspor Indonesia belum alami peningkatan. Selain itu, melemahnya harga-harga komoditas internasional juga dipengaruhi perekonomian global yang masih melemah sepanjang kuartal I 2016. Tercatat ekonomi Tiongkok mengalami penurunan pada periode tersebut dari 6.8% menjadi 6.7%, sedangkan Amerika Serikat hanya tumbuh 2%. Fokus pada belanja pemerintah dan pertumbuhan investasi akan menjadi kunci pertumbuhan di tahun ini yang ditargetkan mencapai 5.3-5.4%.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
264175
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.