EUR/USD 1.075   |   USD/JPY 154.900   |   GBP/USD 1.250   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,317.98/oz   |   Silver 27.56/oz   |   Wall Street 38,884.26   |   Nasdaq 16,332.56   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 62,334.82   |   Ethereum 3,006.58   |   Litecoin 80.82   |   PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dengan agenda pembagian dividen, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Harga saham PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA) mengalami kenaikan 13% ke level Rp125 setelah IPO pada hari ini (8/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Elon Musk mengusulkan untuk menguji paket bantuan pengemudi canggih Tesla (NASDAQ: TSLA) di Cina dengan menerapkannya di robotaxis, selama kunjungannya baru-baru ini ke negara tersebut, 5 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 stabil di 5,214, sementara Nasdaq 100 datar di 18,205 pada pukul 19:15 ET (23:15 WIB). Dow Jones berada di kisaran 39,022, 5 jam lalu, #Saham AS

Waspadai Rebalancing MSCI Dan FTSE Russell

Penulis

Masih bergerak dalam tren konsolidasi, saat ini IHSG kembali menguji level support di 5,900. Rebalancing akan membuat indeks dalam tekanan jangka pendek.

IHSG View

 

Waspadai Rebalancing di MSCI dan FTSE

 

 

IHSG ditutup melemah pada sesi perdagangan 14 Mei. Hal ini tidak terlepas dari profit-taking lanjutan investor terhadap market Indonesia yang menguat tajam dalam dua hari terakhir. Di samping itu, ada pula Rebalancing oleh MSCI dan FTSE.

Beberapa sektor yang berkontribusi pada penurunan IHSG adalah:

  1. Infrastruktur: 1.77%.
  2. Pertanian: 1.61%.
  3. Properti: 0.55%.

 

Lalu, Apa Itu Rebalancing?

Rebalancing merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Fund Manager untuk mengubah isi portofolio saham-saham yang menjadi pembentuk dari perhitungan indeks. Saham-saham yang dipilih biasanya likuid dan cukup aktif diperdagangkan. Aktivitas ini cukup wajar dan biasanya terjadi 3-4 kali dalam satu tahun.

Saham-saham yang masuk dalam indeks akan naik harganya, ketika yang meningkat di saham tersebut adalah aktivitas beli. Sedangkan untuk saham-saham yang turun artinya sedang dijual oleh Fund Manager. Penurunan IHSG bisa saja akibat dari perubahan indeks MSCI dan FTSE, karena tingginya nilai dan saham-saham Blue Chips yang ada di dalamnya mengalami perubahan porsi kepemilikan, sehingga membuat seluruh saham yang terdaftar di indeks mengalami penyesuaian.

 

Komentar

Meski Volume beli terlihat cukup kuat dalam dua-tiga hari terakhir, kami mengamati market masih mencari titik keseimbangan dan belum sepenuhnya akan kembali dalam tren bullish-nya. Beberapa petunjuk penting yang dapat digunakan untuk melihat arah market adalah data-data ekonomi pendukung seperti rapat Bank Indonesia (BI) dan pergerakan Rupiah. Namun saat ini, Rebalancing masih menjadi perhatian khusus dalam jangka pendek yang dapat membuat indeks bergerak melemah atau menguat dalam level terbatas di sepanjang pekan ini.

 

Teknikal

Indeks saat ini sedang membentuk MACD Golden Cross, tapi belum sepenuhnya terkonfirmasi. Reversal mulai tampak, tapi belum cukup kuat. Dengan RSI yang belum sepenuhnya breakout, sinyal secara umum masih konsolidasi saat ini. Harg ditradingkan di MA5 dan support jangka pendek di level 5,900. Jika gagal bertahan di area tersebut, harga akan menuju 5,866 dan 5,755.

 

Kalender Ekonomi Hari ini: Ekspor Impor (Apr) Indonesia, Industrial Production (YoY) China.

Range IHSG: 5,880 – 5,970

Prediksi: Bearish.

 

 

Rekomendasi Saham Hari Ini

Saham-saham apa sajakah yang patut diperhatikan pada perdagangan 15 Mei? Mari kita simak:

 

1. SLJ Global (SULI)

 

Waspadai Rebalancing di MSCI dan FTSE

 

 

  • TP: 144 dan 164
  • Support: 135
  • Cutloss: 132
  • Area Buy: 135-138

 

 

2. BRI Agro Niaga (AGRO)

 

Waspadai Rebalancing di MSCI dan FTSE

 

 

AGRO meraih kenaikan laba 86.7% pada kuartal pertama 2018 menjadi Rp67.69 miliar, dari sebelumnya Rp36.55 miliar.

  • TP: 378 dan 404
  • Support: 364
  • Cutloss: 358
  • Area Buy: 368-370

Arsip Analisa By : Aditya Putra
283670
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.