EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,335.33/oz   |   Silver 27.43/oz   |   Wall Street 38,085.80   |   Nasdaq 15,611.76   |   IDX 7,115.99   |   Bitcoin 64,481.71   |   Ethereum 3,156.51   |   Litecoin 83.80   |   PT PLN (Persero) segera melantai ke Bursa Karbon Indonesia alias IDX Carbon, dengan membuka hampir 1 juta ton unit karbon, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) meraih fasilitas pinjaman dari Bank BNI (BBNI) senilai $250 juta, 3 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Induk perusahaan Google, Alphabet Inc (NASDAQ: GOOGL), menguat sekitar 12%, mencapai rekor tertinggi di sekitar $174.70, 3 jam lalu, #Saham AS   |   Nasdaq naik 1.2% menjadi 17,778, sementara S&P 500 naik 0.8% menjadi 5,123 pada pukul 18.49 ET (22.49 WIB). Dow Jones Futures naik 0.1% menjadi 38,323, 3 jam lalu, #Saham AS

Earnings Per Share (EPS)

Penulis

Dalam mengevaluasi sebuah saham yang akan dibeli, investor dan trader perlu memperhatikan Earning Per Share (EPS).

Dalam mengevaluasi sebuah saham yang akan dibeli, investor dan trader selalu fokus pada earning atau pendapatan perusahaan penerbit saham. Earnings adalah profit yang dihasilkan perusahaan dalam periode waktu tertentu. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham diwajibkan untuk mengumumkan laporan keuangannya setiap periode tertentu (biasanya per kwartal) yang memuat catatan keuntungan (atau kerugian) perusahaan.


Earnings Per Share

Investor tentu mengharapkan perusahaan besar yang sudah mapan akan menghasilkan earning positif atau keuntungan. Jika earning per kwartal naik maka harga saham perusahaan tersebut juga akan naik, dan sebaliknya. Penilaian earning selalu berupa perbandingan dengan data sebelumnya dalam suatu periode tertentu (misalnya per kwartal). Jadi jika sebuah perusahaan penerbit saham mengalami kerugian pada kwartal tertentu belum tentu harga sahamnya akan turun jika nilai kerugiannya lebih kecil dibandingkan kwartal sebelumnya.

Sebuah perusahaan yang mengalami kerugian selama beberapa tahun belum tentu harga sahamnya akan anjlok jika investor yakin akan prospek keuntungan yang akan diperoleh perusahaan tersebut di waktu yang akan datang. Jadi disamping earning saat ini (actual earning) ada juga earning yang diharapkan (expectation earning). Ada perusahaan yang earning-nya bagus tetapi harga sahamnya merosot karena expectation earning-nya tidak menjanjikan.

Earning menunjukkan pertumbuhan suatu perusahaan. Selain harga sahamnya yang naik, earning yang positif juga memungkinkan investor memperoleh deviden atau pembagian keuntungan perusahaan setelah harga sahamnya mencapai level tertentu. Earning Per Share (EPS) adalah keuntungan per lembar saham. Analis saham selalu memperhatikan EPS untuk mengetahui Price to Earning ratio atau P/E.

EPS = total pendapatan / jumlah saham yang beredar.

Misal perusahaan A dan B sama-sama mencatatkan earning sebesar USD 100 juta. Perusahaan A mempunyai 10 juta saham yang beredar sedang perusahaan B mempunyai 50 juta saham beredar. Saham perusahaan mana yang akan Anda beli? EPS perusahaan A adalah USD 100 juta / 10 juta = USD 10, sedang EPS perusahaan B adalah USD 100 juta / 50 juta = USD 2. Anda tentu akan memilih perusahaan A karena keuntungan per lembar saham yang Anda peroleh akan lebih besar.

Anda mungkin benar, tetapi EPS bukan satu-satunya parameter perbandingan. EPS bisa membantu jika perusahaan yang diperbandingkan sahamnya bergerak pada bidang industri yang sama, tetapi tidak mengisyaratkan apakah saham tersebut layak untuk dibeli, atau menjelaskan bagaimana pandangan pasar terhadap saham tersebut. Untuk itu masih diperlukan beberapa parameter lainnya diantaranya Price to Earning ratio (P/E) yang akan dibahas pada artikel berikutnya.

Sumber : stocks.about.com : Understanding Earnings Per Share

188319
Penulis

Martin Singgih memulai trading sejak 2006. Pernah menjadi scalper dan trader harian, tetapi sekarang cenderung beraktivitas sebagai trader jangka menengah-panjang dengan fokus pada faktor fundamental dan Money Management. Strategi trading yang digunakan berdasarkan sinyal dari Price Action dengan konfirmasi indikator teknikal.