EUR/USD 1.071   |   USD/JPY 156.020   |   GBP/USD 1.253   |   AUD/USD 0.652   |   Gold 2,300.87/oz   |   Silver 26.92/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,605.48   |   IDX 7,117.43   |   Bitcoin 58,254.01   |   Ethereum 2,969.78   |   Litecoin 80.10   |   EUR/JPY diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 166.00 di tengah membaiknya sentimen risiko, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CAD turun ke dekat level 1.3700 di tengah harga minyak mentah yang lebih tinggi, sentimen Risk-On, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   GBP/USD naik mendekati level 1.2550 dengan ekspektasi pergeseran momentum, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   USD/CHF tetap berada di bawah tekanan jual di bawah level 0.9150 menyusul data IHK Swiss, 10 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) optimistis bakal membukukan marketing sales Rp9.5 triliun sepanjang tahun ini, 17 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Starbucks (NASDAQ:SBUX) anjlok 15.9% setelah jaringan kopi ini memangkas proyeksi penjualannya karena membukukan penurunan pertama dalam penjualan dalam hampir tiga tahun terakhir, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Saham Amazon.com (NASDAQ: AMZN) naik 2.2% karena hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, 17 jam lalu, #Saham AS   |   Pendapatan trivago di Q1 2024 menunjukkan penurunan sebesar 9% YoY, 17 jam lalu, #Saham AS

GDP Indonesia Anjlok, Pertumbuhan Terlemah Sejak 2009

Penulis

Laju GDP Indonesia kembali melambat di kuartal I tahun 2015, mencatat rekor pertumbuhan ekonomi terlemah sejak kuartal ketiga tahun 2009. Aliran investasi yang masuk nampaknya gagal mengatasi kemerosotan ekspor dan melambatnya pengeluaran pemerintah.

Laju GDP Indonesia kembali melambat di kuartal I tahun 2015, mencatat rekor pertumbuhan ekonomi terlemah sejak kuartal ketiga tahun 2009. Aliran investasi yang masuk nampaknya gagal mengatasi kemerosotan ekspor dan melambatnya pengeluaran pemerintah.

 

GDP Indonesia

Data GDP Indonesia Kuartalan (yoy) Kuartal I/2009-Kuartal I/2015

Badan Pusat Statistik hari ini (5/5) mempublikasikan laporan pertumbuhan Indonesia yang menunjukkan bahwa GDP Indonesia di kuartal I/2015 hanya tumbuh 4.71% (yoy), jauh dibawah prediksi analis yang memperkirakan pertumbuhan 4.92% dan juga merosot dibanding pertumbuhan kuartal sebelumnya yang mencapai 5.14%. Sedangkan secara quarter-to-quarter, perekonomian Indonesia tercatat menurun -0.18%.


Pertumbuhan negatif terjadi di hampir semua komponen GDP pengeluaran, kecuali Komponen Pengeluatan Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh tipis 0.11%. Dibandingkan kuartal sebelumnya, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah amblas -48.68% dan Ekspor merosot -5.98%. Sementara itu dari sisi produksi, semua lapangan usaha tercatat masih berekspansi dibanding kuartal sebelumnya, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang terkontraksi -2.32%. Sektor Informasi dan Komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi dengan laju 10.53%, disusul oleh sektor Jasa Lainnya sebesar 8%.

Dalam laporan berbeda, Indeks Tendensi Bisnis Indonesia juga dilaporkan anjlok di kuartal pertama 2015, dari 104.7 menjadi 96.3. Penurunan kondisi bisnis dialami 10 lapangan usaha, dengan penurunan terparah dialami oleh usaha Pertambangan dan Penggalian. 7 lapangan usaha lainnya masih mengalami peningkatan dengan kenaikan kondisi bisnis tertinggi dialami usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Menurut BPS, penurunan kondisi bisnis disebabkan karena adanya penurunan pendapatan perusahaan, kapasitas produksi/usaha, serta rata-rata jumlah jam kerja.

 

Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.